Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara-cara Unik Tangkal Penyebaran Covid-19: Rumah Angker Hingga Pocong Penjaga Portal 'Pensiun'

Berbagai cara unik yang dilakukan pemerintah dan masyarakat di berbagai daerah dalam rangka memerangi penyebaran virus corona atau Covid-19

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Cara-cara Unik Tangkal Penyebaran Covid-19: Rumah Angker Hingga Pocong Penjaga Portal 'Pensiun'
Tribunnews.com
Rumah dinas sinder atau mandor tebu sebagai lokasi karantina bagi ODP yang bandel (kiri) dan pocong penjaga portal di Sukoharjo, Jawa Tengah (kanan). 

Dilansir dari Kompas.com, sudah ada 3 ODP yang menjalani karantina di rumah angker tersebut.

3 warga setempat yang baru dari Jakarta, Lampung, dan Kalimantan dijemput tim Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk menjalani karantina di rumah hantu tersebut karena dianggap tidak tertib dalam menjalankan isolasi mandiri.

Kepala Desa Sepat, Mulyono mengatakan belum genap seminggu, ketiga pemudik itu merengek minta dipulangkan ke rumah mereka.

Bekas rumah dinas sinder atau mandor tebu bakal disulap menjadi lokasi karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang bandel di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. (TribunSolo.com/Istimewa)
Bekas rumah dinas sinder atau mandor tebu bakal disulap menjadi lokasi karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang bandel di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. (TribunSolo.com/Istimewa) (TribunSolo.com/Istimewa)

Mulyono mengatakan, setiap malam ketiganya menangis ketakutan lantaran mengaku didatangi hantu di rumah tersebut.

"Dua hari mereka nangis-nangis terus, tiap malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono.

Baca: Tiga Pemudik Bandel Asal Sragen Jalani Karantina di Rumah Angker, Nangis Ketakutan & Minta Pulang

Lantaran kejadian tersebut, orang tua para pemudik tersebut kemudian menemui Mulyono.

Tak hanya sekali, mereka telah tiga kali mendatangi Mulyono untuk meminta agar anak mereka bisa menjalani karantina mandiri di rumah.

BERITA TERKAIT

Namun, Mulyono tak lantas mengabulkan permohonan tersebut begitu saja.

Setelah adanya pertimbangan dan komitmen dari para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya karantina di rumah, ketiganya lantas dilepas untuk menjalani karantina di rumah masing-masing.

"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," ujar Mulyono.

Mulyono berharap dengan adanya kejadian itu, tak ada lagi pemudik yang bandel saat menjalani karantina mandiri di rumah mereka masing-masing.

2. Bubarkan kerumunan orang pakai baju hazmat

Cara unik lainnya datang dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Aparat kepolisian dan petugas kesehatan sengaja menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) untuk membubarkan warga yang masih berkumpul.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas