Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara-cara Unik Tangkal Penyebaran Covid-19: Rumah Angker Hingga Pocong Penjaga Portal 'Pensiun'

Berbagai cara unik yang dilakukan pemerintah dan masyarakat di berbagai daerah dalam rangka memerangi penyebaran virus corona atau Covid-19

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Cara-cara Unik Tangkal Penyebaran Covid-19: Rumah Angker Hingga Pocong Penjaga Portal 'Pensiun'
Tribunnews.com
Rumah dinas sinder atau mandor tebu sebagai lokasi karantina bagi ODP yang bandel (kiri) dan pocong penjaga portal di Sukoharjo, Jawa Tengah (kanan). 

Akhirnya, kedua pocong pun berhenti bertugas untuk sementara.

Diwartakan sebelumnya, semenjak virus corona mewabah di Indonesia, pemerintah gencar melakukan imbauan social distancing.

Namun, di tengah santernya aksi social distancing, masih ada sejumlah warga yang bandel dan tetap berkeliaran di luar rumah.

Baca: Viral Karena Jaga Desa dari Covid-19, Pocong Masuk Berita Korea, Nama Si Hantu Jadi Sorotan

Seperti yang terjadi di Dukuh Kesongo, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Akibatnya sejumlah warga harus memutar otak agar penduduk desa tak lagi kerap berkeliaran ke luar rumah.

Cegah virus corona, Desa di Purworejo dijaga pocong, viral dan masuk berita Korea.
Cegah virus corona, Desa di Purworejo dijaga pocong, viral dan masuk berita Korea. (Sumber: News.sbs)

Hingga tercetuslah aksi unik menjaga kampung dengan menggunakan kostum pocong untuk menakuti warga yang bandel.

Melalui foto yang beredar di media sosial, dua pocong terlihat bersiaga menghadang jalan masuk kampung.

BERITA TERKAIT

Tujuannya tak lain untuk membantu pemerintah agar warga, terutama anak-anak tak keluar rumah selama pandemi corona.

Menurut tokoh pemuda Desa Kepuh, Anjar Panca pihaknya melakukan penjagaan tersebut dari jam 7 hingga 9 malam.

"Itu kita mulai jam 7 malam sampai jam 9 malam. Penting anak tidak main ke luar karena massa libur sekolah," kata Anjar Panca dilansir dari kompas.com.

Namun, aksi warga Desa Kepuh, Sukoharjo tak berjalan mulus seperti yang diharapkan.

Semenjak pemberitaan viral, pocong yang semula ditujukan untuk menakuti kini justru mengundang perhatian warga.

Tak hanya itu, warga malah berbondong-bondong datang ke dusun untuk menyaksikan pocong menjaga kampung.

4. Pocong bagi masker

Aksi unik lainnya datang dari Lamongan, Jawa Timur.

Warga Desa Badurame, Kecamatan Turi, Lamongan, Jawa Timur saat membagikan masker pada para pengguna jalan.

Meski caranya sedikit tidak lazim, namun mengena.

Para relawan di desa tersebut berdandan ala hantu pocongan sambil membagikan masker kain.

Para relawan di Desa Badurame itu mengenakan kain putih disekujur tubuh dan menggunakan bedak hingga wajahnya tidak dikenali.

Baca: Malah Jadi Artis & Tontonan Warga, Aksi 2 Pocong yang Jaga Desa di Sukoharjo Akhirnya Dihentikan

Namun, yang membedakan adalah hantu pocong ini memakai masker yang menutupi bagian mulut dan hidung.

Para pocong itu duduk di pintu masuk desa dan bergerak saat ada pengendara motor atau warga yang melintas.

Para 'pocong' membagikan masker pada masyarakat. Ide kreatif para pemuda Desa Badurame ini mendapat respon positif masyarakat, Kamis (16/4/2020) malam.
Para 'pocong' membagikan masker pada masyarakat. Ide kreatif para pemuda Desa Badurame ini mendapat respon positif masyarakat, Kamis (16/4/2020) malam. (Hanif Manshuri/Surya)

Pocong-pocong relawan ini bergegas berdiri dan menghampiri warga sambil berjalan layaknya hantu pocong dalam film horor.

Pastinya bukan untuk menakuti warga, pocong-pocong ini menghampiri warga untuk membagikan masker.

"Apa yang pemuda desa kami lakukan dandan ala pocong, untuk menyadarkan warga akan bahayanya virus Corona," kata Radith Putra Velani, salah seorang pemuda Desa Badurame, Kamis (16/4/2020) malam dilansir dari surya.co.id.

Cara unik tersebut dilakukan oleh para pemuda di desa untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19 yang bisa berujung pada kematian.

Bahkan pemerintah juga mewajibkan semua pihak agar selalu memakai masker saat keluar rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

"Pocong ini kan identik dengan hantu dan kematian, semoga dengan berpakaian seperti ini bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya memakai masker," ungkap Radith.

Tak hanya memberikan masker kain secara gratis, para pemuda desa ini juga menyemprot kendaraan warga yang akan masuk ke desa dengan cairan disinfektan untuk membunuh virus Corona yang dimungkinkan menempel body di kendaraan.

"Yang kami lakukan adalah upaya untuk membantu memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19," jelas Radith.

Sementara, Kepala Desa Badurame, Juwadi merespon positif dengan apa yang dilakukan oleh para pemuda di desanya.

"Masyarakat juga merespon positif dengan ide pemuda di desa kami," kata Juwadi.

Pertama sempat ada yang kaget karena ada pocong, tapi kemudian aksi para pemuda ini mendapat simpati dari warga masyarakat.

Menurutnya, aksi bagi masker ke warga ini akan terus dilakukan.

Selain membagikan masker, desa yang dipimpinnya juga akan memberlakukan kampung distancing sampai pandemi Covid-19 ini berakhir.

Pihaknya, tambah Juwadi, juga melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga dan menambah lokasi cuci tangan pakai sabun yang ditempatkan di sejumlah titik. (tribunsolo.com, kompas.com, surya.co.id, tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas