Tolak Rapid Test Corona, Warga Blokir Jalan dan Bentangkan Spanduk, Ini Penjelasan Ketua RW
Dalam video tersebut, warga melakukan blokade jalan dan membuat spanduk bertuliskan penolakan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Hasanudin Aco
Namun, Rafiuddin tetap mengajak warganya untuk mengenakan masker saat beraktivitas.
Baca: Bertugas 45 Hari dalam Operasi Ketupat 2020, Kakorlantas: Anggota di Lapangan Negatif Corona
Pernyataan Warga
Dikutip dari TribunTimur.com, Sabtu (6/6/2020), warga tak percaya dengan alat rapid test corona.
"Iya tadi warga sini menolak rapid test dengan alasan kita tidak percaya terhadap alat tersebut dan virus corona," ujar warga yang tak mau disebutkan namanya itu.
Warga lainnya, Lungga menyebut, warga menolak karena kurangnya informasi dan sosialisasi dari pemerintah.
"Sebelumnya memang sudah ada info dari mulut ke mulut katanya mau ada rapid test."
"Tapi kabarnya mendadak jadi warga juga kaget dan menolak," ungkap dia.
Baca: 3 Pedagang Positif Corona, Pasar Karangayu Semarang Ditutup hingga 10 Juni
Dirinya mengaku sudah pernah menerima sosialisasi terkait pandemi virus corona, namun masih kurang.
"Saya berharap agar pemerintah baik itu dari kecamatan hingga RT bisa memberikan atau mensosialisasikan."
"Serta memberikan pemahaman terus terkait virus corona maupun kegunaan rapid test dan swab," jelas dia.
Baca: Update Corona di Dunia Senin 8 Juni Pagi: Total Kasus 7 Juta, Amerika Serikat Tembus 2 Juta
Baca: Jualan Online, Pendapatan Istri Zul Zivilia Drop Selama Pandemi Virus Corona
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfadli)