Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LSI Denny JA: Publik Kini Lebih Cemaskan Kondisi Ekonomi Ketimbang Terpapar Covid-19

Masyarakat kini lebih khawatir pada kondisi ekonominya ketimbang terpapar virus corona

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in LSI Denny JA: Publik Kini Lebih Cemaskan Kondisi Ekonomi Ketimbang Terpapar Covid-19
Tribunnews/Herudin
Suasana aktivitas jual beli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (12/6/2020). Menjelang new normal (kenormalan baru), Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan aturan ganjil genap di semua pasar yang ada di ibu kota mulai Senin pekan depan, 15 Juni 2020. Semua los atau kios di pasar hanya boleh beroperasi pada tanggal ganjil atau genap sesuai nomor yang diberikan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin 

Sementara itu kajian data lembaga riset internasional Gallup Poll yang melakukan survei di Amerika menemukan fakta bahwa terjadi perubahan kekhawatiran masyarakat dari yang awalnya takut pandemi virus menyerang kesehatan, menjadi khawatir pandemi berdampak pada ekonomi. 

"Pada bulan April , dan di minggu pertama Mei. Masyarakat di Amerika lebih banyak khawatir virus menyerang kesehatan mencapai 57 persen. Sementara yang khawatir virus berdampak pada ekonomi  Hanya 49 persen. Di pertengahan Mei atau 11-17 Mei, terjadi perubahan yakni yang khawatir terdapat dampak ekonomi 53 persen, sementara cemas terpapar virus 51 persen," tuturnya.

Baca: Ada PSBB, Penjualan UMKM Turun dan Kesulitan Modal

Dari kajian terhadap tiga data Sekunder itu menurut Rully, LSI Denny JA menyimpulkan bahwa masyarakat kini lebih khawatir pandemi Corona berdampak pada ekonominya, ketimbang pada kesehatannya.

"Kecemasan publik atas kesulitan ekonomi kini melampaui kecemasan publik atas terpapar Corona," pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas