Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Selatan Laporkan Adanya Gelombang Kedua Virus Corona

Korea Selatan melaporkan adanya gelombang kedua virus Corona, meskipun jumlah kasus baru relatif rendah.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Korea Selatan Laporkan Adanya Gelombang Kedua Virus Corona
YONHAP / AFP
Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. 

Akibatnya, kini RSUD dr Soetomo Surabaya yang menjadi satu di antara beberapa RS rujukan mengalami kelebihan kapasitas pasien Covid-19.

"Tentunya kita khawatir apa yang disampaikan Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jawa Timur bahwa Surabaya bisa jadi Wuhan akan menjadi kenyataan," ujarnya.

Baca: Arsitek Muda Indonesia Mengguncang Dunia, Nabila Larasati: Hidup itu Unexpected

Aboe juga melihat belum siapnya pembelajaran sekolah dibuka kembali saat new normal.

Ia merujuk pada data yang dimiliki KPAI yang mencatat ada 831 anak terinfeksi Covid-19.

Hal itu menurutnya akan menjadi ancaman baru.

"Tidak mudah menerapkan protokol kesehatan di sekolah, apalagi adanya keterbatasan APD sejenis masker, demikian pula keterbatasan luas ruang kelas untuk menerapkan physical distancing," kata dia.

Aboe heran dengan gencarnya sosialisasi era new normal yang dilakukan pemerintah.

Berita Rekomendasi

Sebab banyak yang bertanya-tanya alasan utama di balik era new normal yang akan diterapkan pemerintah.

Baca: Gegara Pakai APD saat Jemput PDP Corona yang Kabur, Petugas Medis Malah Nyaris Diamuk Massa

Di sisi lain, penyebaran Covid-19 belum menunjukkan angka penurunan yang signifikan di berbagai daerah.

"Apakah ini lantaran desakan pengusaha pada sektor industri besar? Ataukah ada sebab lainnya? Tentunya kita harus mengutamakan keselamatan rakyat, ingat Salus Populi Suprema Lex Esto, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Korea Selatan kembali menutup lebih dari 200 sekolah, hanya beberapa hari setelah mulai dibuka.

Penutupan itu dilakukan setelah munculnya puluhan kasus baru di negara tersebut dalam pekan ini.

Dikutip dari BBC, ribuan siswa di Korea Selatan pada Rabu (27/5/2020) mulai masuk kembali saat negara itu melonggarkan pembatasan sekolah.

Namun, aktivitas belajar mengajar tersebut tak berlangsung lama karena sehari kemudian dikonfirmasi ada 79 kasus baru yang dilaporkan.

Jumlah 79 kasus dalam sehari tersebut termasuk yang tertinggi di Korsel dalam dua bulan terakhir.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Chaerul Umam)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas