16 Anggota Keluarga di Lampung Terpapar Covid-19, 7 di Antaranya Berasal dari Klaster Lapo Tuak
Ke-16 pasien diketahui masih satu keluarga dan 7 di antaranya berasal dari klaster lapo tuak.
Editor: Dewi Agustina
Dari hasil tracing ketika satu keluarga dilakukan rapid test yang reaktif hanya satu dan lainnya nonreaktif, terusnya, satu orang ini diambil swabnya.
"Kalau satu ini hasil swabnya positif, maka menarik semua keluarganya untuk di swab. Walaupun hasil rapidnya non reaktif," tuturnya.
"Dengan dukungan penuh Pak Wali Kota akhirnya yang OTG positif ini dirawat di RSBNH agar mendapatkan penanganan penuh dan perhatian khusus sehingga lebih cepat sembuh," tambah Bramado.
Munculnya banyak kasus positif covid di Kecamatan Panjang, membuat pihaknya semakin gencar melakukan pembagian masker gratis ke rumah-rumah hingga penyemprotan disinfektan secara kontinyu di 8 kelurahan yang ada.
"Kecamatan Panjang sebelum terjadi peningkatan pasien covid, kami sudah buat pencucian tangan 10 unit. Bagikan masker ke pasar hingga ke rumah-rumah termasuk mengecek suhu masyarakat," kata Bramado.
Setelah terjadi peningkatan kasus, pihaknya semakin intens memberikan perhatian khusus di wilayah ring 1.
"Jadi lebih intens lagi di wilayah-wilayah yang ada pasiennya. Ring 1 dan wilayah berdekatan. Hampir 20 ribu masker dari dinas kesehatan sudah kita bagikan. Kita cicil baginya," jelasnya.
Mengenai lapo tuak dan kafe-kafe yang sudah ditutup pihaknya juga terus memonitor.
"Perlu peran RT dan warga juga. Kalau semisal ada kaitan dengan melawan kebijakan, tolong disampaikan akan monitor. Karena pengawasan bukan dari pihak kepolisian dan kecamatan saja, tapi warga juga," tandasnya.(tribunlampung.co.id/lis/som)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 16 Orang Sekeluarga di Lampung Positif Corona, Kafe dan Lapo Tuak Ditutup
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.