WHO Sebut Corona Menular Melalui Udara, Pakar: Semua Ruang Tertutup Kini Berisiko Tinggi
Pakar Epidemiologi, Dokter Windhu Purnomo, mengungkapkan ruangan tertutup semakin berisiko tinggi terhadap penularan virus corona Covid-19.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
![WHO Sebut Corona Menular Melalui Udara, Pakar: Semua Ruang Tertutup Kini Berisiko Tinggi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/koarmada-ii-gelar-baksos-untuk-warga-rss-wonosari_20200708_163754.jpg)
TRIBUNNEWSCOM - Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya, Dokter Windhu Purnomo, mengungkapkan ruangan tertutup semakin berisiko tinggi terhadap penularan virus corona Covid-19.
Hal ini setelah badan organisasi dunia (WHO) memberi pernyataan Covid-19 bisa menyebar melalui udara atau airborne.
Windhu menyebut, ruangan tertutup kini menjadi berbahaya dalam penularan Covid-19
"Semua ruang tertutup sekarang menjadi berisiko tinggi," ungkap Windhu kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Jumat (10/7/2020).
"Kalau di tempat terbuka dapat terencerkan dengan udara yang lebih luas," imbuhnya.
![Ahli Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/windhu-purnomo-unair-surabayaa.jpg)
Baca: Update Corona 10 Juli, Bertambah 1.611, Total Kasus 72.347
Windhu mengungkapkan sejumlah ruang tertutup yang ditempati banyak orang berisiko tinggi menularkan virus.
"Ruangan tertutup lebih berbahaya, misal gedung bioskop, pub, ruang karaoke," ungkap Windhu.
Windhu menyebut, ruang tertutup sudah jauh berisiko bahkan sebelum ada pernyataan virus corona dapat menular melalui udara.
"Sebelum ada pernyataan tentang airborne, ruang tertutup sudah jauh berisiko, apalagi sekarang airborne," ujar Windhu.
Menurut Windhu, tidak menutup kemungkinan pesatnya penularan Covid-19 di Indonesia bahkan dunia karena memang virus ini bisa menular melalui udara.
"Kasus tinggi seperti ini tidak hanya di Indonesia tapi juga global, ya jangan-jangan karena menular melalui udara," ungkapnya.
Baca: KPU Jamin Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Bebas dari Covid-19
Physical Distancing Tak Cukup 1 Meter
Lebih lanjut, Windhu menyebut status Covid-19 yang airborne kini membuat physical distancing atau jaga jarak fisik tidak cukup satu meter.
"Droplet saja ukuran molekulnya di atas 5 mikrometer (μm), kalau udara berarti di bawah itu, kan bisa melayang-layang bisa sangat jauh," jelas Windhu.
"Bahkan yang saya baca bisa melayang 8 jam di udara," imbuhnya.
Pernyataan WHO
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut virus corona dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup pada Kamis (9/7/2020) melalui rilisnya.
Hal ini mengakibatkan virus corona dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
Dilansir Kompas.com, WHO awalnya meragukan bentuk penularan melalui udara atau airborne.
Baca: Pandemi Covid-19 Global Memburuk, WHO: Jumlah Kasus Meningkat Dua Kali Lipat dalam 6 Minggu
Namun, semakin banyak bukti ilmiah dan anekdotal yang menunjukkan penularan Covid-19 melalui udara.
Pada pekan ini sebanyak 239 ilmuwan membuat surat terbuka yang isinya mendesak WHO meninjau kembali penelitian dan merevisi rekomendasinya.
Diketahui sebelumnya, penularan virus corona terjadi melalui kontak langung seperti sekresi dari orang yang terinfeksi, misalnya air liur, melalui droplet atau percikan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.
Kontak langsung adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada di 1 ruangan dalam jarak 1 meter dengan kasus PDP atau Positif Covid-19.
Selain itu, kontak tidak langsung yang melibatkan benda atau permukaan yang terkontaminasi juga kemungkinan dapat menularkan virus.
Hingga akhirnya WHO kini menyatakan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa menular lewat udara atau airborne.
Baca: Perhatikan Sirkulasi dan Ventilasi, WHO Sebut Corona Bisa Menular Lewat Udara
Update Corona Indonesia
![Achmad Yurianto.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/yuriantoo2.jpg)
Sementara itu jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Data yang dihimpun pemerintah Jumat (10/7/2020) menyebut ada tambahan 1.611 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Sehingga kasus positif Covid-19 kini 72.347 orang.
Pasien sembuh bertambah 878 orang, sehingga total kasus sembuh 33.529 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 52, sehingga total kasus kematian 3.469 orang.
Demikian yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers dilansir Metro TV, Jumat.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)