Relawan Mengaku Ngantuk Berat Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Warga tinggal di kawasan Geger Kalong, Kecamatan Sukasari itu menyarankan warga lainnya bagi yang berminat bisa menjadi sukarelawan vaksin Covid-19.
Editor: Hasanudin Aco
Dia bilang untuk pengambilan darah mereka berlangsung sekitar 10 menit. Setelah proses semua itu dilakoni, baru dilakukan penyuntikan.
"Tidak kenapa-kenapa, tidak ada rasa apapun efeknya. Nanti ada sesi vaksin kedua, dua minggu setelah ini," ujarnya.
Ibu rumah tangga itu mengungkapkan meski baru pertama kali menjadi relawan vaksin. Dia mengaku alasan utama berpartisipasi hendak membantu menyukseskan penelitian tersebut.
"Yang pasti ingin selesai ini Covid-nya, terus membantu agar masyarakat lainnya percaya kalau vaksin ini tak berbahaya dan tak terjadi apa-apa," kata ibu satu orang anak ini.
Menurutnya, menjadi relawan bermula dari ajakan adik kandungnya yang bekerja di bidang kesehatan. Persisnya Asisten Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil. Namun, seusai memperoleh izin dari suaminya yang keseharian bekerja sebagai buruh.
"Disaranin adik, biar ikutan selesai masalah Covid-nya. Karena sudah dijaga sama pemerintah juga. Kesana juga alhamdulillah mungkin santai," ujarnya.
Warga tinggal di kawasan Geger Kalong, Kecamatan Sukasari itu menyarankan warga lainnya bagi yang berminat bisa menjadi sukarelawan vaksin Covid-19.
"Lebih baik ikutan vaksin ini dari pada enggak, sayang kalau misal tidak ikut. Apalagi kalau sudah ikut vaksin bisa mencegah Covid itu masuk ke tubuh," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Ini Pengakuan Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, 'Beberapa Jam Langsung Merasakan Kantuk Tak Biasa'