Italia Alami Lonjakan Kasus, Pemakaian Masker di Malam Hari & Penutupan Klub Malam Diberlakukan
Italia kembali mengalami lonjakan kasus hingga berbagai pencegahan kembali diperketat oleh pemerintah.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Tetapi kini telah berhasil menekan jumlah kasus dan kematian selama dua bulan terakhir.
Baca: Imbas Wabah Corona, Italia Bebaskan Sejumlah Bos Mafia dari Penjara
Baca: Kondisi Rumah Sakit Terpadat Kasus Covid-19 di Italia: Ruang Tunggu Bagai ICU
Alessio D'Amato, Komisaris Kesehatan untuk Lazio, wilayah termasuk Roma, mengatakan kekhawatiran meningkat tentang meningkatnya jumlah infeksi.
Terutama saat sekolah akan mulai dibuka kembali pada 14 September, sejak pandemi dimulai.
Namun, pencegahan yang lebih ketat di Italia mendapat banyak protes di kalangan masyarakat.
Manajer klub malam memprotes pembatasan yang dinilai tiba-tiba.
Serikat klub dansa Italia (Silb), mengatakan penutupan klub malam dapat merugikan £ 3,6 miliar (Rp 53 triliun).
Baca: Kondisi Rumah Sakit Terpadat Kasus Covid-19 di Italia: Ruang Tunggu Bagai ICU
Bahkan, hal tersebut dapat menimbulkan risiko yang lebih besar sebab akan mendorong masyarakat mengadakan rave party ilegal (pesta bebas).
"Kami telah menjadi kambing hitam untuk infeksi di Italia meskipun tidak ada infeksi yang dilaporkan dalam disko mana pun."
"Karyawan kami akan menganggur. Selain itu, saya tidak melihat tindakan penutupan total yang sama untuk bar, restoran, dan pantai."
"Kami hanya melihat kegelapan di depan kami, saya harap mereka ingat telah meletakkan sektor di trotoar," ujar Pierpaolo Paradiso, manajer disko Praja di Gallipoli.
(Tribunnews.com/Maliana)