TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat Kota Surabaya mengalami tren kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi ketimbang 9 kota besar lainnya.

Dari laporan mingguan yang dikeluarkan per 16 Agustus, tercatat Kota Surabaya persentase kematiannya berada di angka 8,62 persen.

Persentase tersebut membuat Surabaya berada di posisi pertama soal tren kematian di antara 19 kota besar lainnya.

"Ini PR ya memang Kota Surabaya angka kematiannya tinggi sekali," kata Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, dr. Dewi Nur Aisyah dalam siaran BNPB, Rabu (19/8/2020).

Baca: Pimpinannya Meninggal Karena Covid-19, Puskesmas Parbutaran Ditutup Seminggu

Namun, Dewi menyebut tren angka kematian di Kota Surabaya dalam dua hingga tiga minggu terakhir mengalami penurunan.

Sementara di bawah Kota Surabaya, tercatat ada Kota Semarang dengan persentase 6,27 persen, Kota Banjarmasin sebesar 5,39 persen, Kota Palembang sebesar 4,94 persen, dan Kota Medan sebesar 4,32 persen.

"Jadi kenapa angka yang tadi ini 8,62 persen, juga kebanyakan memang berasal di awal-awal, sampai dengan intervensi mereka menambah rumah sakit juga. Bahkan, bukan hanya di level provinsi, di level kota juga mengeluarkan ada SK sendiri bupati walikota menambahkan rumah sakit rujukan di sana," lanjutnya.

Di satu sisi, kasus aktif Covid-19 di Kota Surabaya juga tercatat persentasenya berada di angka 16,70 persen, terendah kedua dari 10 kota besar di Indonesia.

Sementara itu, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Surabata berada di posisi pertama dengan 10.800 kasus.

"Untuk persentase kesembuhan, Kota Surabaya dalam beberapa pekan terakhir menaik cukup tajam di angka 74,68 persen, meskipun angka kematiannya juga tinggi di angka 8,62 persen," kata Dewi.

Persentase tersebut membuat Kota Surabaya kembali berada di belakang Kota Denpasar  terkait persentase angka kesembuhan.