Waspada Gelombang Kedua Pandemi, Satgas Imbau Jangan Lengah, Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan
Prof Wiku Adisasmito menyebut, masyarakat di berbagai belahan dunia saat ini sedang mengalami fenomena second wave pandemi Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
Karena efektifitas penekanan risiko penularan akan lebih maksimal dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Saya himbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Dan saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas, pemerintah dan masyarakat karena kerjasamanya bisa bertahan di mas pandemi Covid-19 sampai sekarang," pesan Wiku.
Kasus Aktif di Bawah Rata-rata Dunia
, Indonesia masih terus meningkatkan penanganan pandemi Covid-19 sehingga terlihat kondisinya cenderung lebih baik dari rata-rata dunia.
Wiku memaparkan data per 12 November 2020, meski terdapat penambahan kasus positif sebanyak 4.173 kasus, namun kasus aktif masih lebih rendah dari rata-rata dunia.
Hal itu disampaikan Wiku saat keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).
"Jumlah kasus aktif 55.274 atau 12,22 persen, dimana kasus aktif dunia berada di angka 27,60 persen. Jumlah kasus sembuh di Indonesia pada saat ini 382.084 atau 84,5 persen, dimana kasus sembuh dunia menurun yaitu 69,93 persen. Untuk jumlah kasus meninggal kumulatif sebanyak 14.933 atau 3,3 persen dimana kasus meninggal dunia sebesar 2,45 persen. Wiku juga berharap," kata Wiku.
Wiku juga mengajak semua pihak untuk menjadikan data-data yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 sebagai acuan dalam mengendalikan pengendalian Covid-19.
"Melalui data kasus positif, angka kesembuhan dan kematian, kita bisa menentukan prioritas penanganan untuk dapat mengendalikan penyakit ini sehingga semua yang sakit menjadi sembuh, tidak ada lagi yang meninggal, dan tidak ada kasus baru lagi," ujarnya.
Selain itu ia juga mengingatkan, bahwa Hari ini juga bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional ke-56.
Hari yang perlu dijadikan momentum untuk bersyukur atas nikmat sehat dari yang maha kuasa. Peringatan tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena berada di tengah-tengah pandemi Covid-19.
"Kita perlu jadikan perayaan tahun ini, sebagi bentuk refleksi betapa pentingnya kesehatan bagi manusia sebagai modal untuk bisa tetap produktif. Untuk itu mari kira semarakkan peringatan kali ini dengan menjaga diri dan menjaga keluarga dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," jelas Wiku.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).