Sikapi Soal Kerumunan Massa, Maman Imanulhaq Tegaskan Pentingnya Penegakan Protokol Kesehatan
Maman Imanulhaq menilai penegakan protokol kesehatan merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat termasuk pemerintah.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Badan Kebijakan Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Maman Imanulhaq menilai penegakan protokol kesehatan merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat termasuk pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Maman menanggapi wacana yang membandingkan kerumunan dalam kegiatan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan kerumunan dalam penyelenggaraan Pilkada yang mencuat akhir-akhir ini.
Maman menilai Pilkada serentak 2020 tidak boleh ditunda dan harus tetap menjalankan protokol kesehatan meski sebelumnya pihaknya menyarankan pemerintah untuk mendengar saran dari banyak ormas keagamaan yang meminta pemerintah menunda Pilkada serentak 2020.
Baca juga: Update 25 November: Bertambah 5.534, Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Berjumlah 511.836
"Pilkada adalah sebuah proses demokrasi yang tidak boleh tertunda, tetapi tetap mewajibkan protokol kesehatan yang ketat. Soal itu ternyata dilanggar, nah itu yang sebenarnya menjadi kewajiban kita secara keseluruhan," kata Maman saat berkunjung ke Kantor Redaksi Tribunnews.com di Jakarta Pusat pada Senin (23/11/2020).
Maman melanjutkan, Presiden Joko Widodo dalam suatu dialog bersamanya pernah mengungkapkan momentum Covid-19 adalah momen penting untuk melihat tiga hal dalam konteks pemerintahan.
Pertama, kata Maman, adalah reformasi birokrasi.
Baca juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Tetapi Kita Akan Terus Melangkah
Kedua, lanjut dia, adalah momentum validasi data.
Ketiga dan yang terpenting, kata dia, adalah pola komunikasi dan kordinasi.
"Makanya kata Presiden kemarin, kita akan menjadi negara maju, dengan cara bagaimana kita melakukan penanganan covid-19 ini. Kalau reformasi birokrasi, validasi data, koordinasi kita perbaiki, saya yakin, dia bilang 2025 kita akan muncul menjadi negara maju," kata Maman.
Sebagaimana diketahui selain melakukan penanganan terhadap pasien positif covid-19 baik dengan gejala atau tanpa gejala.
Baca juga: Arahan Satgas Covid-19 terkait Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).