Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Datangkan 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Benarkah Sinovac Manjur? Ini Saran Epidemiolog

Peneliti pandemi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyebut vaksin Sinovac minimal memiliki efikasi 60 persen.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Indonesia Datangkan 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Benarkah Sinovac Manjur? Ini Saran Epidemiolog
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja dengan penjagaan petugas kepolisian melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/12/2020). Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac kembali tiba di Indonesia yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung untuk dilakukan uji klinis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia telah memiliki 3 juta vaksin Covid-19 Sinovac. Benarkah sionvac manjur? Mampukah memenuhu standar efikasi WHO?

Sampai hari ini, Sinovac belum mengumumkan atau memberikan klaim terkait efikasi atau kemanjuran vaksin tersebut.

Peneliti pandemi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyebut vaksin Sinovac minimal memiliki efikasi 60 persen.

Alasannya agar pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok dapat tercapai.

"Indonesia memang memerlukan efikasi vaksin terendah 60%, tidak bisa di bawah itu, karena terlalu berat untuk mencapai keberhasilan herd immunity," ujar Dicky saat dikonfirmasi, Jumat (1/1/2021).

Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Covid-19 Sudah Bisa Didistribusikan ke 34 Provinsi Mulai Januari

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Tahap Dua Tiba, Kini Total Ada 3 Juta Dosis Ada di Indonesia

Meski WHO menetapkan ambang batas minimal efikasi 50 persen, namun semakin tinggi efikasi maka herd immunity juga semakin efektif.

Berita Rekomendasi

"Ini yang harus dihitung matang. Vaksin dengan efikasi tinggi diperuntukkan pada daerah dengan kondisi pengendalian buruk dan cakupan lebih rendah," ungkapnya.

Sementara itu, untuk bisa mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) Sinovac di Indonesia, BPOM harus memerlukan data efikasi tersebut.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K.Lukito mengatakan, saat ini proses pemberian EUA vaksin Covid-19 Sinovac telah memasuki tahapan penyelesaian

"Proses percepatan ada namun tetap aspek manfaat yang akan didapatkan adalah lebih tinggi dibandingkan aspek resikonya," tegas Penny dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas