IDI : Sebanyak 21 Persen Penyintas Alami Long Covid
Ketua Dewan Pakar IDI Profesor Menaldi Rasmin, mengatakan Long Covid merupakan gejala Covid-19 yang masih dirasakan pasien berbulan-bulan meski pasien
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Fenomena Long Covid menjadi hal baru dalam perjalanan pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Pakar IDI Profesor Menaldi Rasmin, mengatakan Long Covid merupakan gejala Covid-19 yang masih dirasakan pasien berbulan-bulan meski pasien telah sembuh atau negatif dari virus.
Ia mengatakan, berdasarkan data yang ada sebanyak 21 persen yang sembuh akan mengalami long Covid
"Ini jadi masalah pada paru-paru, karena 21 persen pasien akan mengalami gejala long Covid-19," ujar Menaldi dalam jumpa pers 1 tahun pandemi di Indonesia virtual, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Terjadi Kenaikan Kasus Covid-19 di Dunia, WHO: Terlalu Dini Hanya Andalkan Vaksin
Baca juga: 1.032 Dosis Vaksin Covid-19 di Jepang Rusak Gara-gara Freezer
Menaldi mengatakan, dari data tersebut long Covid dapat menyebabkan adanya gangguan struktur di paru-paru.
"Sehingga ada infeksi berulang dan berobat berulang," ujar dia.
Selain mengganggu fungsi paru-paru, long Covid-19 ujarnya juga akan membuat fungsi jantung, organ lain, maupun saraf terganggu.
![7 Solusi Alami Meringankan Sesak Nafas](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dispnea-atau-sesak-napas.jpg)
"Gangguan fungsi karena oksigennya gak pernah terserap bagus ke paru-paru, akibatnya jantung sengsara juga," kata
Hal yang sama juga diungkap dokter spesialis penyakit dalam Eka Ginanjar. Menurut Eka sampai saat ini penelitian long Covid-19 masih terus berjalan.
Sama seperti gejala Covid-19 yang bervariasi, gejala long Covid-19 berbeda-beda dirasakan setiap orang.
"Kebanyakan sesak karena ada jaringan parut, tidak bisa beraktivitas normal, satu dua ada yang rambut rontok, ini masih diselidiki," kata Eka.
Sebagai antisipasi awal, Eka menuturkan jika sudah menunjukkan gejala Covid-19 maka segeralah untuk pemeriksakan ke dokter dan mendapatkan perawatan.
Penularan Covid-19 dapat dihindari dengan setiap orang wajib displin menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Ketika ada gejala yang timbul atau kontak erat, langsung diobati. Maka kesembuhan hampir 100 persen, kalau terlambat menimbulkan masalah di hari kemudian yang lebih berat," tutur Eka.