Menkes Ungkap Penyebab Adanya Varian Covid-19 Asal India di Kudus
Budi Gunadi Sadikin memaparkan penyebab masuknya varian baru corona B.1617 asal India atau yang saat ini dinamai varian Delta di Kudus, Jawa Tengah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Bahkan, varian alpa penularannya sudah lebih menular hingga 50 persen dari virus corona asal Wuhan, China.
"Pertama cepat menular, ada yang menyebutkan lebih cepat menular lebih dari 80 persen."
"Padahal varian alpa sudah 50 persen lebih cepat menular dari pada aslinya," kata Dicky.
Kemudian, di kriteria kedua, Dicky mengatakan varian delta bisa membuat pasien yang terinfeksi lebih parah.
Baca juga: Mengapa WHO Sebut Varian B.1.617.2 Sebagai Delta? Ini Penjelasannya
Akibatnya, pasien yang terinfeksi lebih besar kemungkinannya untuk masuk ke rumah sakit.
Dicky menganalogikan, tingkat pasien masuk ke rumah sakit akibat varian delta lebih besar 2,5 kali lipat daripada varian alpa.
Sementara, tingkat pasien masuk ke rumah sakit akibat varian delta lebih besar hingga 4 kali lipat dari virus corona asal Wuhan.
Terakhir, Dicky membeberkan, varian delta ini bisa mensiasati imunitas dalam tubuh manusia.
Bahkan, bagi mereka yang sudah pernah vaksinasi maupun yang belum pernah terkena Covid-19 sama sekali.
Untuk itu, Dicky mengatakan, pemerintah harus segera meningkatkan antisipasi untuk melawan varian delta ini.
Baca juga: India Kerahkan Tentara untuk Menahan Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19
Sebab, menurut Dicky, varian delta ini membutuhkan waktu sekira 5-6 bulan untuk merebak secara luas.
"Artinya kita harus manfaatkan peluang ini untuk antisipasi dan mitigasi."
"Karena updatenya belum ada negara yang berhasil meredam dampak dari varian delta ini," pungkas Dicky.