Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Delta Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan? Pakar: Masih Perlu Penelitian Ilmiah

Benarkah penularan varian delta bisa terjadi hanya dengan berpapasan dengan seseorang yang positif Covid-19?

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Varian Delta Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan? Pakar: Masih Perlu Penelitian Ilmiah
Tribunnews/Herudin
Warga beraktivitas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dengan memakai masker scuba, Jumat (18/9/2020). Varian Delta Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan? Pakar: Masih Perlu Penelitian Ilmiah Tribunnews/Herudin 

Data yang dikumpulkan WHO sampai 8 Juni 2021 menunjukkan hal ini masih belum terkonfirmasi (“not confirmed”), tapi memang ada laporan peningkatan masuk rawat inap di rumah sakit.

Di sisi lain, juga ada beberapa laporan yang membahas tentang kemungkinan lebih beratnya penyakit yang ditimbulkan varian Delta.

Cenderung Menyerang Anak-anak

Sesditjen & Plt. Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu menuturkan, varian Delta memiliki kecenderungan menyerang anak-anak di bawah usia 18 tahun.

"Ada kecenderungan varian delta di beberapa rumah sakit menyerang pasien di bawah usia 18 dan ada juga 10 tahun sudah ada yang kena. Itu pengamatan kami dari perbedaan varian baru ini," ujar Maxi pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (23/6/2021).

Ia mengatakan, gejala varian delta dan varian baru lain serta varian asli virus corona sama.

Sesditjen & Plt. Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (23/6/2021).
Sesditjen & Plt. Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (23/6/2021). (istimewa)

Gejala umumnya adalah demam, batuk, maupun sesak nafas.

Berita Rekomendasi

"Kalau perbedaan yang kami amati sama ya, gejala-gejala klinisnya itu sama ya. Kalau soal paparan sama semua. Karena paparan itu melalui droplet aja nggak usah karena varian baru juga bisa terpapar Corona virus melalui airbone,” jelas Maxi.

Meski demikian, varian ini dari hasil studi menunjukan sifat yang gampang menular.

Ia pun mencontohkan kejadian lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Sejumlah anak bermain mallanca (adu betis) di Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (10/6/2021). Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Bugis, Makassar, dan Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat tradisi adu betis ini disebut mallanca. Tradisi ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur mereka yang telah menjaga kerajaan Gowa. Oleh karena itu adu betis pada dasarnya sebuah bentuk kearifan lokal untuk menjaga tradisi leluhur yang memiliki nilai solidaritas, patriotisme, dan kebersamaan dengan masyarakat adat setempat. Tribun Timur/Sanovra Jr
Sejumlah anak bermain mallanca (adu betis) di Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (10/6/2021). Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Bugis, Makassar, dan Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat tradisi adu betis ini disebut mallanca. Tradisi ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur mereka yang telah menjaga kerajaan Gowa. Oleh karena itu adu betis pada dasarnya sebuah bentuk kearifan lokal untuk menjaga tradisi leluhur yang memiliki nilai solidaritas, patriotisme, dan kebersamaan dengan masyarakat adat setempat. Tribun Timur/Sanovra Jr (Tribun Timur/Sanovra Jr)

"Memang karena penularannya cepat banget varian Delta, jadi eksponensial," tuturnya.

Meskipun ada varian baru Covid-19, apabila masyarakat mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobiltas, dan menjaga kebersihan, maka pandemi ini dapat dikendalikan.

“Kita perlu mengingatkan terus kepada masyarakat bahwa kerugiannya sangat luar biasa apabila kita jatuh sakit karena COVID-19. Selain berakibat vatal, pelayanan kesehatan baik fasilitas maupun tenaga kesehatan kita ada batasnya," pesan dr.Maxi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas