Studi Terbaru Ungkap Covid-19 Pertama Muncul di China pada Oktober 2019, Ahli: Bukan Buatan Manusia
Studi terbaru menunjukkan virus corona (Covid-19) pertama muncul di China pada Oktober 2019. Seorang ahli penyakit menular sebut bukan buatan manusia.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
Dikatakan mungkin ada hewan tak dikenal lain dengan afinitas yang lebih kuat yang berfungsi sebagai spesies perantara, tetapi hipotesis bahwa itu bocor dari laboratorium tidak dapat dikesampingkan.
"Meskipun jelas virus awal memiliki kecenderungan tinggi untuk reseptor manusia, itu tidak berarti mereka 'buatan manusia'," kata Dominic Dwyer, ahli penyakit menular di Rumah Sakit Westmead Australia yang merupakan bagian dari tim WHO yang menyelidiki Covid- 19 di Wuhan tahun ini.
"Kesimpulan seperti itu tetap spekulatif," sambungnya.
Sampel serum masih perlu diuji untuk membuat kasus yang lebih kuat tentang asal-usul Covid-19, kata Stuart Turville, profesor di Kirby Institute, sebuah organisasi penelitian medis Australia yang menanggapi studi University of Kent.
"Sayangnya dengan tekanan hipotesis kebocoran laboratorium saat ini dan kepekaan dalam melakukan penelitian lanjutan ini di China, mungkin perlu waktu sampai kita melihat laporan seperti itu," kata Turville.
Berita lain terkait Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)