Pemerintah Diminta Persiapkan Skenario Terburuk Antisipasi Pandemi Covid-19 Berlangsung Lama
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah menyusun skenario terburuk untuk mengantisipasi pandemi Covid-19 berlangsung lama.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah menyusun skenario terburuk untuk mengantisipasi pandemi Covid-19 berlangsung lama.
Menurutnya, skenario terburuk akan membutuhkan anggaran yang sangat besar hingga dapat mempengaruhi arah kebijakan dan sasaran dari postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 dan Rencana APBN 2022.
"Mencermati keadaan dunia dan dalam negeri kita akibat Covid-19 dengan tingkat uncertainty tinggi dan bila tidak terkelola dengan cukup baik, maka akan berdampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan kesehatan rakyat. Dan bila keadaan seperti ini berlangsung lama, maka akan berkonsekuensi mendalam terhadap APBN kita," ujar Said, kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).
Said juga mengungkap dirinya telah memberikan saran agar pemerintah mulai melakukan refocusing anggaran demi mencegah pandemi semakin berlarut-larut.
"Minggu lalu saya telah menyarankan pemerintah untuk mulai melakukan refocusing anggaran. Akan tetapi melihat situasi dan potensi risiko yang ada, selain refocusing, pemerintah perlu melakukan kebijakan kebijakan lebih jauh yang komprehensif," kata dia.
Baca juga: Sedikitnya 54 Orang Meninggal Setelah Rumah Sakit Covid-19 di Irak Terbakar
Said mengatakan pemerintah harus menjalin komunikasi dengan banyak pihak apabila harus membuat kebijakan-kebijakan lanjutan yang berdampak luas baik ekonomi, sosial dan kesehatan termasuk dalam pelaksanaan skenario terburuk.
Politikus PDI Perjuangan itu mengungkap pihak-pihak yang ia maksud termasuk para pelaku bisnis dan keuangan dengan persiapan waktu komunikasi yang cukup. Sebab itu penting untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan pasar keuangan dan bisnis.
"Saya mendukung penuh langkah pemerintah, khususnya terkait persetujuan anggaran terkait pelaksanaan segala daya upaya dalam penanggulangan Covid-19, termasuk bila dalam pelaksanaan worst case scenario tersebut harus membutuhkan dukungan pembiayaan. Misalnya seperti penerbitan surat utang negara karena dampak turunnya penerimaan perpajakan," ungkapnya.
Baca juga: Ketua MPR Minta Pemerintah Masifkan Sosialisasi Tata Cara Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19
Dia juga mengatakan semua pihak tidak menyangka kawasan Eropa yang selama ini penuh kemakmuran, layanan kesehatan yang sangat memadai, namun akhirnya beberapa negara seperti Italia, Spanyol, dan Inggris dibuat limbung akibat pandemi.
Selain itu, dia turut menyoroti tingkat infeksius yang sangat tinggi dalam virus corona varian Peru yang dikenal dengan varian Lambda.
Baca juga: Asrama Haji Pondok Gede Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, Hanya Terima Pasien Rujukan
Menurutnya, pemerintah harus mulai mengerahkan sumber daya yang ada, termasuk kerja sama internasional.
"Oleh sebab itu mobilisasi sumber daya baik nasional maupun internasional untuk segala kebutuhan penopang pencegahan dan penanganan Covid-19 harus mulai dilakukan," tandasnya.