Pimpinan Komisi IX Dorong Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pasien Covid-19 Tanpa Gejala-Ringan
Menurut Melki, apabila suatu daerah memiliki obat-obatan tradisional yang punya potensi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi lX DPR RI Melki Laka Lena mendorong agar proses pengobatan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan bisa ditambah dengan obat-obatan moderen asli Indonesia, atau obat-obatan tradisional.
Menurut Melki, apabila suatu daerah memiliki obat-obatan tradisional yang punya potensi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Kami juga dorong agar itu bisa dipakai yang tentu semua daerah punya keragamaman obat tradisional, obat asli Indonesia yang bisa dipakai untuk meningkatkan imunitas tubuh baik yang masih sehat maupun yang orang tanpa gejala atau gejala ringan," kata Melki kepada Tribunnews, Rabu (14/7/2021).
Selain itu, Melki menilai, penggunaan obat-obatan tradisional bisa meningkatkan ekonomi masyarakat disektor UMKM di seluruh Indonesia.
"Kita bantu penanganan Covid menggunana obat moderen atau tradisional asli Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengatakan pemerintah harus melakukan perhatian khusus pada kasus kematian pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: BPOM Segera Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Regdanvimab sebagai Obat Terapi Covid-19
Faktanya, tingkat kematian semakin tinggi dan Indonesia menjadi urutan terdepan dalam kasus kematian Covid-19.
Faktor kelangkaan oksigen dan obat, penuhnya keterisian tempat tidur rumah sakit dan permasalahan mendapatkan mobil ambulance karena kasus Covid-19 yang tinggi jadi pemicu kematian tinggi pasien isolasi mandiri.
"Bisa dicek di lapangan betapa sulitnya pasien yang isolasi mandiri mendapatkan tabung oksigen dan obat-obatan terutama untuk golongan antivirus dan antibiotik. Belum lagi masalah kapasitas rumah sakit yang sudah penuh, termasuk sulitnya mendapatkan mobil ambulance bagi pasien yang darurat Covid-19," kata Mufida kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).
Menurut Mufida, program Kemenkes Telemedicine nyatanya belum terbukti berjalan baik dan informasi terkait isoman sulit didapat masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.