Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bio Farma Telah Salurkan Lebih dari 114 juta Dosis Vaksin ke 34 Provinsi di Indonesia

Pemerintah  memastikan ketersediaan vaksin dan bekerja keras  mendistribusikannya  ke  daerah-daerah dalam rangka percepatan vaksinasi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Bio Farma Telah Salurkan Lebih dari 114 juta Dosis Vaksin ke 34 Provinsi di Indonesia
Tribunnews/Jeprima
ilustrasi vaksinasi 

Bio Farma sendiri, selain bertugas dalam hal penyediaan, juga menjalankan distribusi vaksin COVID-19 dan menyalurkan lebih dari 114 juta dosis vaksin ke 34 provinsi di Indonesia.

“Awalnya   hanya   sampai   tingkat   provinsi,   namun   ditingkatkan   ke   level   lebih   dalam   yaitu kabupaten/kota,” ungkap Bambang  dalam Dialog Media Center KPCPEN, Selasa (24/08/2021).

Bambang juga menjelaskan, kini pada kemasan vaksin COVID-19 terdapat alat untuk membantu penelusuran, sehingga bisa diketahui sampai di mana dan berapa banyak vaksin disalurkan.

"Fitur tersebut juga mencegah pemalsuan vaksin, karena semua telah terdata dengan baik," katanya.

Bambang mengungkapkan, setiap vaksin memiliki ketentuan dari BPOM maupun WHO dalam hal penanganannya. 

“Kami  menggunakan  ‘manajemen  rantai  dingin’  selama  seluruh  proses  untuk memelihara batas temperatur, agar kualitas vaksin tetap terjaga,” ujar Bambang.

Untuk vaksin Sinovac yang membutuhkan suhu penyimpanan 2-8 derajat Celcius, Indonesia telah memiliki rantai distribusi vaksin yang baik hingga pelosok.

Berita Rekomendasi

Selain itu, juga terdapat merek vaksin COVID-19  yang  mengharuskan  perlakuan  khusus  untuk  menjaga  kualitas,  seperti  Pfizer  yang memerlukan suhu penyimpanan -70 derajat Celcius.

Kapasitas   menjadi   tantangan   di   lapangan,   karena   jalur   distribusi   vaksin   yang   ada   harus mengakomodir kebutuhan vaksin rutin sekaligus vaksin COVID-19 yang berjumlah besar.

“Karena itu, kami berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk pemerintah daerah, terkait fasilitas penyimpanan dan penyaluran vaksin ini. Harapannya, setiap penjuru Indonesia segera tercukupi kebutuhan vaksinnya,” ujar Bambang.

Bambang menyatakan, juga dibutuhkan waktu untuk menyiapkan vaksin hingga siap digunakan.

Dari bentuk bulk (bahan baku) menjadi bentuk jadi, perlu waktu sekitar 1 bulan, meliputi masa karantina, pengolahan, uji mutu, dan sebagainya. Vaksin bentuk jadi pun, harus melalui pengawasan mutu dan menunggu terbitnya lot release dari BPOM.

Untuk meningkatkan ketersediaan vaksin di tanah air, Bio Farma bersama institusi dalam negeri juga tengah  melakukan  riset  pengembangan  vaksin  produksi  anak  negeri,  yang  diharapkan  dapat diluncurkan pada tahun depan.

Terkait ketersediaan vaksin, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menyebutkan, di Indonesia saat ini sudah  terdapat  5  produk  vaksin.  Setiap  vaksin  memiliki  profil  karakter  yang  berbeda,  namun tujuannya sama, yaitu memberikan perlindungan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas