BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 18 Oktober 2021: Tambah 626 Kasus, Total 4.235.384 Positif
Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Senin (18/10/2021).
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
"Sehingga jika liburnya tetap di hari Selasa, maka akan banyak orang yang memanfaatkan hari Senin untuk izin tidak masuk," ujarnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (17/10/2021), dikutip dari laman Kemenko PMK.
Baca juga: 107 Juta Sasaran Vaksin Covid-19 di Indonesia Sudah Disuntik Dosis Pertama, Hampir 52% dari Target
Baca juga: Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, Ketua Satgas IDI Minta Pemerintah Hati-hati Turunkan Level PPKM
Muhadjir mengungkapkan, dari pengalaman- pengalaman sebelumnya, setiap terjadi libur panjang akan diikuti pergerakan orang dalam jumlah besar dari satu tempat ke tempat yang lain.
Dengan demikian, hampir dipastikan hal itu akan diikuti dengan kenaikan kasus Covid-19.
Ia mengakui, saat ini kasus Covid-19 memang telah melandai.
Namun, menurutnya, dengan kasus yang sudah turun ini akan membuat pemerintah lebih waspada dan lebih fokus untuk mencegah penambahan jumlah kasus-kasus baru.
"Kita tidak ingin main-main lagi, karena kita sudah pengalaman setiap kasus sudah turun kita membiarkan libur panjang tanpa adanya intervensi kebijakan, itu akan diikuti dengan kenaikan kasus," jelasnya.
Baca juga: Satgas Relawan COVID-19 Tingkatkan Kapasitas 1000 Relawan Wilayah Palembang
Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Diprediksi Terjadi pada Desember, Ini Antisipasi yang Dilakukan Pemerintah
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, bukan kali ini saja pemerintah menggeser hari libur keagamaan di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi memang bukan kali ini saja kan kita menggeser hari libur, untuk menghindari orang yang memanfaatkan hari 'kejepit' untuk berpergian," ujarnya.
Ia mengutarakan, pergeseran hari libur nasional sebagai antisipasi di tengah pandemi yang sudah cukup melandai.
Hal itu, kata dia, untuk mencegah lonjakan kasus seperti yang terjadi di India.
"Walaupun sudah rendah kita antisipatif. India ketika kasus sudah landai, kemudian terjadi kelonggaran-kelonggaran."
"Bahkan, ada acara keagamaan dengan pergerakan orang yang sangat besar akhirnya kasus Covid-19 kembali naik. Kita tidak ingin terulang," pungkas Ma'ruf Amin.
(Tribunnews.com/Nuryanti)