PPKM Level 3 saat Nataru Batal Diterapkan, Luhut: Pemerintah akan Buat Kebijakan yang Lebih Seimbang
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa PPKM Level 3 saat Nataru dibatalkan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
Kondisi pandemi di tingkat global serta kedisiplinan dan mobilitas masyarakat juga merupakan faktor pemicu kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air.
"Komunikasi menjadi salah satu unsur penting mencegah hal itu terjadi dan perlu disampaikan hingga ke unit mikro," katanya mewakili Dirjen Informasi dan Komunikasi (Dirjen IKP) Kemkominfo, Usman Kansong dalam webinar, Senin (6//12/2021).
Gautama menyampaikan, pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai perubahan dan salah satu aspek yang mengalami penyesuaian adalah bidang sosial.
Baca juga: PPKM Level 3 Serentak di Seluruh Wilayah Indonesia Saat Libur Nataru Batal Diberlakukan
“Masih banyak informasi mengenai update kebijakan yang belum tersampaikan kepada masyarakat. Ini menjadi tantangan bersama yang perlu kita sikapi dan upayakan bersama agar pesan-pesan kunci dapat sampai kepada masyarakat,” ungkapnya.
Kemkominfo berkomitmen mendukung setiap aktivitas komunikasi dan penyebaran informasi yang berdampak positif kepada masyarakat, salah satunya adalah penguatan kesiapsiagaan Satpol PP dan Satlinmas dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2021.
Lebih jauh lagi, ia menggarisbawahi bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan berkorelasi dengan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi.
Penurunan kedisiplinan masyarakat yang terjadi pada periode libur akhir tahun 2020, dan libur di pertengahan tahun 2021 lalu menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan di Indonesia.
Baca juga: Penanganan Pandemi Terkendali, Pemerintah Batalkan Kebijakan PPKM Level 3 Serentak Saat Nataru
“Untuk mengatasi hal tersebut, tentu dibutuhkan kerjasama teknis dan kerjasama komunikasi dari berbagai unsur. Satpol PP dan Satlinmas merupakan unsur yang dekat dengan masyarakat, dan sangat paham dengan dinamika yang terjadi di lapangan,” tuturnya.
Direktur Jenderal Bina Administrasi dan Kewilayahan Kemendagri, Safrizal mengatakan, saat ini pihaknya sedang dalam posisi yang krusial dalam penanganan Covid-19.
“Kita berada pada kondisi seolah-olah kita menang. Ini hanya kamuflase,” tegasnya.
Safrizal mengingatkan jangan sampai data yang menunjukkan angka kasus yang melandai, dan peringkat Indonesia yang tinggi di antara negara-negara di dunia dalam penanganan Covid-19, membuat masyarakat berpuas diri.
“Justru hari ini kita harus memperkuat komitmen, menyatukan langkah, perbuatan, dan melakukan sesuatu agar kondisi ini dapat bertahan selama mungkin, dan sebaik mungkin di tengah munculnya berbagai macam varian termasuk varian Omicron,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)