Menkes: Vaksin Booster Setengah Dosis Beri Dampak KIPI yang Ringan
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, suntikan vaksin setengah dosis dapat memberikan KIPI yang lebih ringan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, suntikan vaksin setengah dosis dapat memberikan KIPI yang lebih ringan.
Selain itu pemberian vaksin booster setengah dosis dan mendapat peningkatkan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh, dan memberikan dampak KIPI yang lebih ringan," kata Menkes Selasa (11/1) secara virtual.
Baca juga: Alasan Pemerintah Berikan Vaksinasi Booster dengan Kombinasi Jenis Vaksin yang Berbeda
Baca juga: Hindari KIPI, Menko PMK Minta Petugas Vaksinasi Anak Teliti Cek Riwayat Kesehatan
Selain itu, beberapa penelitian dalam dan luar negeri menunjukkan vaksin booster heterolog atau vaksin booster dengan jenis kombinasi yang berbeda menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster homolog atau vaksin booster dengan jenis yang sama.
Program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.
Sasaran vaksinasi booster ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas Lansia dan penderita imunokompromais dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2 kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.
"Vaksinasi booster ini penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman Covid-19 dan termasuk varian-varian barunya," kata Menkes Budi, Selasa (11/1) secara virtual.
Kombinasi vaksinasi booster yang akan diberikan sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, antara lain ;
Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.
Untuk vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.
Vaksinasi booster ini akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti Puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit milik pemerintah daerah.
"Dengan adanya vaksin booster gratis ini kami tetap mempertahankan mekanisme vaksin Gotong Royong yang selama ini berjalan dengan kondisi bahwa vaksin ini tetap diterima gratis di masyarakat yang disuntik dan jenis vaksinnya tidak sama dengan vaksin program pemerintah," ucap Menkes