Orangtua Perlu Menjelaskan Secara Psikologis pada Anak saat Akan Vaksin Covid-19
Perlu dijelaskan pada anak kenapa harus divaksinasi. Menurut Sari, anak harus diberi pemahaman kenapa perlu melakukan vaksinasi Covid-19
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah telah mengeluarkan program vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun beberapa waktu yang lalu.
Lantas apa yang perlu dipersiapkan orangtua sana anak-anak akan melakukan vaksin Covid-19?
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro menyebutkan jika tidak ada persiapan khusus. Namun ada yang perlu diperhatikan betul.
"Sebenarnya tidak ada persiapan khusus pada anak saat akan melakukan vaksinasi. Yang penting kita harus menjelaskan secara psikologis pada anak," ungkapnya pada acara media briefing; “IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin Covid-19 pada Anak," secara daring, Sabtu (22/1/2021).
Baca juga: Ketua ITAGI Minta Masyarakat Pahami dan Mengenal Covid-19 Untuk Hadapi Pandemi
Perlu dijelaskan pada anak kenapa harus divaksinasi. Menurut Sari, anak harus diberi pemahaman kenapa perlu melakukan vaksinasi Covid-19.
Selain itu perlu diperhatikan asupan sebelum melakukan vaksin Covid-19. Misalnya makanan apa yang harus dikonsumsi. Pastikan juga anak cukup tidur.
Dan untuk anak-anak yang memiliki kondisi khsusus seperti komorbid, diharuskan untuk minum obat. Sri pun menekankan untuk orangtua tidak perlu khawatir saat anak melakukan Covid-19.
"Saya kira itu hal yang biasa. Anak-anak sebetulnya sudah biasa mendapatkan vaksinasi di sekolah. Ibunya sudah paham betul apa yang dikerjakan," kata Sri menambahkan.
Baca juga: Sasar 57 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun, Rembang Targetkan Vaksinasi Anak Tuntas di Februari 2022
Sedangkan pada instansi terkait, misalnya Menteri Kesehatan, ITAGI dan Komnas KIPI mempersiapkan proses pelaksanaan vaksin Covid-19. Baik sebelum dan sesudah vaksin harus dipantau apa dirasakan.
"Kita juga melihat dan memantau, IDAI juga memberikan asupan kepada pemerintah apa saja ceklis yang harus ditanyakan. Apakah sudah demam, sudah pernah Covid-19, apa pernah kontak dan sebagainya," pungkasnya.