Omicron Bukan Tanda Akhir Pandemi Covid-19, Diprediksi Bakal Ada Varian Baru, Bagaimana Dampaknya?
Bermutasinya virus menjadi varian baru omicron yang akhir-akhir ini menular lebih cepat bukanlah tanda akhir pandemi.
Penulis: Anita K Wardhani
"Jadi saya mohon orang-orang yang menganjurkan jangan vaksinasi, anda itu bertanggung jawab di komunitas mu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin," katanya.
Mengingat sebagian besar pasien meninggal merupakan kelompok komorbid, lansia, dan belum vaksin, maka kebijakan proteksi pemerintah, kata Luhut, lebih mengarah kepada tiga kelompok tersebut.
"Pemerintah akan mengambil kebijakan penetapan lebih terarah untuk kelompok rentan seperti lansia kelompok komorbid, dan yang belum divaksin," pungkasnya.
Kasus Covid-19 Naik, Menkes Pastikan Kondisi Masih Terkendali, Pasien Meninggal dan Masuk RS Rendah
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, meski kasus harian Covid-19 naik signifikan, ketersediaan kamar perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit masih terkendali.
"Tidak usah panik kalau melihat jumlah kasus naik tinggi. Karena memang yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan bisa terkendali," ungkap Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (7/2/2022).
Ia menerangkan, kapasitas total rumah secara nasional adalah 400 ribu, dimana 120 ribu kamar digunakan khusus untuk perawatan pasien Covid-19.
Sementara, kamar yang digunakan saat ini tercatat 18.966 kamar.
"Jadi dari 120 ribu kamar, yang terisi per kemarin 18.966 yang sudah konfirm Covid-19, dan itu 15.522 yang lainnya masih probable," tutur Menkes
Ia menerangkan, jika saja pasien probable sebanyak 15.522 itu positif Covid-19 dan memang harus di RS maka kapasitas tempat tidur masih sangat cukup
"Jadi sebenarnya ke depannya, kalau kita lebih efisien dengan cara yang OTG dan isolasi mandiri atau bisa itu isolasi terpusat sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah," jelas dia.
(Tribunnews.com/Aisyah/Rina Ayu/Taufik Ismail)