Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omicron Bukan Tanda Akhir Pandemi Covid-19, Diprediksi Bakal Ada Varian Baru, Bagaimana Dampaknya? 

Bermutasinya virus menjadi varian baru omicron yang akhir-akhir ini menular lebih cepat bukanlah tanda akhir pandemi.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Omicron Bukan Tanda Akhir Pandemi Covid-19, Diprediksi Bakal Ada Varian Baru, Bagaimana Dampaknya? 
Freepik
Ilustrasi pandemi global akibat Covid-19.Omicron Bukan Tanda Akhir Pandemi Covid-19, Diprediksi Bakal Ada Varian Baru, Bagaimana Dampaknya?  

"Jadi saya mohon orang-orang yang menganjurkan jangan vaksinasi, anda itu bertanggung jawab di komunitas mu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin," katanya.

Mengingat sebagian besar pasien meninggal merupakan kelompok komorbid, lansia, dan belum vaksin, maka kebijakan proteksi pemerintah, kata Luhut,  lebih mengarah kepada tiga kelompok tersebut. 

"Pemerintah akan mengambil kebijakan penetapan lebih terarah untuk kelompok rentan seperti lansia kelompok komorbid, dan yang belum divaksin," pungkasnya.

Kasus Covid-19 Naik, Menkes Pastikan Kondisi Masih Terkendali, Pasien Meninggal dan Masuk RS Rendah

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, meski kasus harian Covid-19 naik signifikan, ketersediaan kamar perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit masih terkendali.

"Tidak usah panik kalau melihat jumlah kasus naik tinggi. Karena memang yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan bisa terkendali," ungkap Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (7/2/2022).

Ia menerangkan, kapasitas total rumah secara nasional adalah 400 ribu, dimana 120 ribu kamar digunakan khusus untuk perawatan pasien Covid-19.

Berita Rekomendasi

Sementara, kamar yang digunakan saat ini tercatat 18.966 kamar.

Petugas mengangkut tabung oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19 ke dalam ruangan di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/6/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalihfungsikan Hotel Grand Asrilia menjadi Pusat Pemulihan Pasien Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Tempat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani masa penyembuhan dari berbagai rumah sakit di Bandung Raya. Alih fungsi itu dilakukan seiring meningkatnya bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Ketersediaan tempat tidur di Hotel Grand Asrilia untuk merawat pemulihan pasien Covid-19 terdapat lebih dari 500 tempat tidur. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas mengangkut tabung oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19 ke dalam ruangan di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/6/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalihfungsikan Hotel Grand Asrilia menjadi Pusat Pemulihan Pasien Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Tempat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani masa penyembuhan dari berbagai rumah sakit di Bandung Raya. Alih fungsi itu dilakukan seiring meningkatnya bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Ketersediaan tempat tidur di Hotel Grand Asrilia untuk merawat pemulihan pasien Covid-19 terdapat lebih dari 500 tempat tidur. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Jadi dari 120 ribu kamar, yang terisi per kemarin 18.966 yang sudah konfirm Covid-19, dan itu 15.522 yang lainnya masih probable," tutur Menkes

Ia menerangkan, jika saja pasien probable sebanyak 15.522 itu positif Covid-19 dan memang harus di RS maka kapasitas tempat tidur masih sangat cukup

"Jadi sebenarnya ke depannya, kalau kita lebih efisien dengan cara yang OTG dan isolasi mandiri atau bisa itu isolasi terpusat sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah," jelas dia.

(Tribunnews.com/Aisyah/Rina Ayu/Taufik Ismail)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas