Hong Kong Longgarkan Pembatasan Covid-19 Mulai 1 April 2022, Masa Karantina Pendatang jadi 7 Hari
Hong Kong akan melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19 mulai 1 April 2022, termasuk mencabut larangan terbang hingga memangkas waktu karantina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
Klub malam, pub, dan pantai akan diizinkan untuk dibuka pada tahap kedua, sementara orang-orang akan diizinkan untuk berolahraga di luar ruangan tanpa masker.
Masker saat ini wajib dipakai di mana-mana ketika di luar rumah.
Penanganan Terhadap Covid-19
Pemerintahan Lam telah dikecam karena penanganannya terhadap krisis Covid-19.
Para kritikus menyebutnya tidak siap meskipun dua tahun ruang untuk bernapas karena rendahnya jumlah kasus sebelum Omicron melanda pada Januari.
Begitu varian itu menyebar, bangsal rumah sakit dibanjiri pasien dan kamar mayat penuh sesak dengan mayat yang menyebabkan kekurangan peti mati minggu lalu.
Hong Kong saat ini memiliki salah satu tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19 di negara maju.
Pesan pemerintah yang tidak jelas kepada publik mengenai vaksin massal dan tindakan penguncian kota juga telah memicu panic buying.
Hong Kong juga mengalami rekor eksodus penduduk asing dan lokal, dengan arus keluar bersih lebih dari 134.000 orang pada pertengahan Maret.
Baca juga: Tips Melindungi Diri dan Orang Lain dari Risiko Penularan Covid-19 di Perjalanan
Baca juga: Sejumlah Ilmuwan Sebut Vaksin Covid-19 Perlu Menjadi Suntikan Tahunan
Travel warning juga dikeluarkan oleh Amerika Serikat atas potensi anak-anak dipisahkan dari orang tua jika mereka dinyatakan positif Covid-19 pada saat kedatangan.
Pada hari Senin, Lam mengatakan bahwa rencana yang sebelumnya melayang untuk menguji massal 7,4 juta penduduk Hong Kong "tidak tepat" pada tahap ini, mengingat sumber daya kota yang terbatas.
"Pendapat kami saat ini adalah untuk menangguhkannya dan apakah kami akan melakukannya tergantung pada perkembangan epidemi," kata pemimpin itu.
Isolasi internasional Hong Kong yang semakin dalam dan kurangnya peta jalan menuju normalitas telah memicu keluhan dari komunitas bisnis dan diplomatik, bahkan mendorong beberapa bank internasional besar untuk mempercepat relokasi.
Rencana untuk melakukan pengujian virus corona massal akan ditunda, tambah Lam, mengutip para ahli yang mengatakan itu bukan waktu yang tepat.
(Tribunnews.com/Yurika)