Jokowi Izinkan Masyarakat Mudik, Salat Tarawih, dan Hapus Karantina PPLN, Ini Syaratnya
Pemerintah memperbolehkan umat Muslim untuk melaksanakan mudik lebaran dan salat tarawih tahun ini.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
Pemerintah juga pernah membatasi jumlah jemaah yang bisa beribadah di masjid
Hapus Karantina PPLN
Pelonggaran juga diberikan Jokowi bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru tiba di Indonesia.
Kini PPLN tidak lagi diwajibkan melakukan karantina.
Kendati demikian, pelaku perjalanan yang baru tiba dari luar negeri tetap diharuskan melakukan tes usap PCR saat tiba di Tanah Air.
"Pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tiba di seluruh bandara Indonesia tidak perlu pagi harus melewati karantina."
"Namun, pemerintah tetap mewajibkan untuk melakukan tes usap PCR," ucapnya.
Baca juga: Jokowi Sebut PPLN Tak Perlu Karantina Tapi Wajib Tes Swab PCR
Sebelumnya, penghapusan karantina bagi PPLN hanya berlaku di beberapa wilayah yakni Bali, Batam, dan Bintan.
Dilansir Kompas.com, Menteri Kesehatan Budi, Gunadi Sadikin, dalam rapat di DPR menyebut aturan karantina bagi PPLN saat ini sudah tak relevan.
Pasalnya, transmisi kasus dari luar negeri saat ini relatif jauh lebih kecil dari transmisi penularan dari dalam negeri.
Budi mengatakan, karantina bagi PPLN relevan diterapkan jika ada temuan varian baru Covid-19.
Baca juga: PPLN Masuk Lewat Bali, Batam, dan Bintan Bebas Karantina, Cek Aturan Prokes bagi WNI dan WNA
Sementara sejauh ini dia mengungkap bahwa Indonesia masih bertahan di tengah laju varian baru dari luar.
"Itu memang sudah diputuskan oleh Bapak Presiden, jadi nanti akan dijalankan karena memang yang masuk dari luar yang positif sudah jauh lebih kecil dibandingkan yang dalam negeri. Jadi konsep karantinanya juga jadi enggak terlalu relevan," kata Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/3/2022).
Selain itu, kebijakan karantina juga relevan apabila belum terdapat kasus Covid-19 di Indonesia seperti yang terjadi pada awal pandemi tahun 2020 lalu.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (Kompas.com/Ardito Ramadhan)