Menkes: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Telah Terdeteksi di Indonesia
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah ditemukan di Indonesia. Ada empat kasus yang dilaporkan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Menurutnya, yang dipahami adalah bahwa saat menghadapi satu varian, harus tahu jika lebih efektif bersirkulasi di antara komunitas yang sudah memiliki antibodi. Baik kekebalan yang terbentuk dari infeksi mau pun vaksinasi.
Namun kita juga melihat bahwa kasus kesakitan masuk rumah sakit dan kematian tidak meningkat di negara yang cakupan vaksinasi dosis tiga sudah memadai.
"Artinya bicara potensi lonjakan sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 ya ada. Tentu kalau bicara kasus infeksi. Tapi sekarang indikator yang lebih tepat dilihat bukan kasus infeksinya," kata Dicky lagi.
Saat ini menurutnya yang menjadi penting untuk diamati adalah kasus keparahan masuk rumah sakit dan angka kematian. Tapi, bukan berarti kasus infeksi dibiarkan.
Infeksi menjadi alarm untuk tidak terlalu longgar. Karenanya PPKM dan protokol kesehatan menjadi penting. Dengan tujuan bisa mencegah kemunculan varian baru.
Di sisi lain Dicky pun mengingatkan jika orang yang terinfeksi bisa mengalami long Covid-19. Meski pun telah melakukan vaksinasi, risiko itu tetap ada.
"Ini yang harus diberikan literasi. Bahwa mencegah lebih baik. Potensi lonjakan tetap ada, walau pun dengan modal akselerasi booster," papar Dicky lagi.