Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes: Pemeriksaan WGS Ditingkatkan di 5 Provinsi Penyumbang Kasus Covid-19 Tertinggi

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengungkap akan perketat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) di 5 provinsi tingkat kasus Covid-19 tinggi.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kemenkes: Pemeriksaan WGS Ditingkatkan di 5 Provinsi Penyumbang Kasus Covid-19 Tertinggi
Tangkap layar
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, pihaknya akan medeteksi sekuens dari lima provinsi yang tingkat kasus Covid-19 tinggi, yakni Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, pihaknya akan memperketat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS), yang semula hanya untuk tamu acara internasional di Bali.

Pihaknya akan medeteksi sekuens dari lima provinsi yang tingkat kasus Covid-19 tinggi, yakni Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Itu dilakukan pengujian untuk memastikan apakah saat ini pasien-pasien itu sudah semuanya sudah subvarian baru BA.4 dan BA.5 atau belum apakah masih campuran," kata dia dalam talkshow FMB 9, Kamis (16/6/2022).

Sehingga pihaknya saat ini masih menunggu kajian atau pemeriksaan apakah pasien-pasien yang ada saat ini mayoritas positif BA.4 dan BA.5.

Baca juga: Tingkat Infeksi Tak Separah Delta dan Omicron, Tapi BA.4 dan BA.5 Perlu Diwaspadai, Ini Sebabnya

Baca juga: Varian Baru BA.4 dan BA.5 Picu Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia

Diketahui, 5 provinsi di Pulau Jawa itu menjadi penyumbang kasus tertinggi Indonesia.

Menurut Syahril, kenaikan kasus mulai terlihat pada tanggal 10 Juni yakni ada 627 kasus. Kemudian 3 hari turun dan kemarin naik lagi sampai 1.242.

BERITA REKOMENDASI

"Naik turun ini merupakan bagian atau dinamika dari kita. Kita masih dalam masa pandemi walaupun terkendali."

"Jadi kita jangan terlalu panik ya dengan adanya satu kenaikan dan jangan terlalu euforia juga apabila melandai karena kita masih bersama pandemi, yang kita perlu waspadai adalah bagaimana kita tetap mengendalikan angka itu walaupun naik terus," ungkap dirut RS Sulianti Suroso itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas