Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Covid-19 Melonjak Lagi, Atur Ulang WFO, Vaksin Booster Wajib Untuk Pelaku Perjalanan

Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Jawa-Bali dan luar Jawa Bali mulai 5 Juli 2022 hingga 1 Agustus 2022. Untuk wilayah Jawa-Bali

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Covid-19 Melonjak Lagi, Atur Ulang WFO, Vaksin Booster Wajib Untuk Pelaku Perjalanan
HandOut/IST
ILUSTRASI Siswa menggunakan masker saat belajar. Situasi Indonesia per 5 Juli 2022 bertambah menjadi 2.577 kasus. Dengan tambahan 2.577, total kasus COVID-19 di Indonesia sejak ditemukan pertama kali pada Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 6.097.928 kasus. Hingga hari ini, masih ada 17.354 kasus aktif Corona di Indonesia. 

Situasi Indonesia per 5 Juli 2022 bertambah menjadi 2.577 kasus. Dengan tambahan 2.577, total kasus COVID-19 di Indonesia sejak ditemukan pertama kali pada Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 6.097.928 kasus. Hingga hari ini, masih ada 17.354 kasus aktif Corona di Indonesia.

Namun, kasus tersebut tentu masih berada di bawah standar positivity rate WHO yaitu pada angka 5 persen. Di sisi lain, pemerintah masih mengizinkan untuk tidak menggunakan masker di luar ruangan.

"Memang belum ada perubahan kebijakan mengenai masker. Di luar ruangan diizinkan tidak menggunakan masker, sedangkan di dalam ruangan dianjurkan memakai masker,"kata Budi.

Baca juga: Sebaran 2.577 Kasus Covid-19 per 5 Juli 2022: DKI Jakarta Terbanyak, Sumbang 1.276 Kasus

Tapi, jika di luar namun dalam keadaan khusus seperti kerumunan yang padat, atau ada orang batuk maka disarankan untuk memakai masker. Lalu, jika merasa diri sedang tidak sehat, maka dianjurkan untuk menggunakan masker.

"Jadi tidak ada perubahan terkait aturan masker seperti yang sempat disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin," ujar Menkes.

Menkes juga menyoroti rendahnya cakupan vaksin booster Covid-19 yang sebenarnya tidak menjadi masalah di Indonesia saja. Sebab, saat ini cakupan vaksin booster di Indonesia rata-rata baru 20 persen.

Menkes menyebutkan jika masalah ini pun berlaku di negara lain. Hal ini dikarenakan sebagian pandangan orang yang menganggap booster tidak penting. Atau sudah divaksin dua kali, sehingga merasa sudah lebih kuat.

Berita Rekomendasi

"Perlu diketahui, data sains, menunjukkan bahwa sesudah 6 bulan, terjadi penurunan. Jadi jauh lebih baik, siap, waspada kalau kita juga segera melakukan vaksinasi booster,"kata Menkes Budi.

Apalagi jika sudah 6 bulan sejak dosis kedua diberikan. Booster, kata Budi akan memberikan perlindungan. Lebih berhati-hati tidaklah buruk.

"Bapak presiden pun sadar kalau orang Indonesia kadang-kadang harus ada cara khusus supaya terpacu mau booster. Seperti dulu mau divaksinasi orangtua susah sekali, tapi ketika menjadi syarat masuk mal, mau semua," papar Budi.

Warga memakai masker beraktivitas di Kawasan Jalan Kendal, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022).     Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dilaporkan mengalami lonjakan akibat munculnya subvarian baru dari Omicron.
Akibat penambahan kasus Covid-19 yang relatif tinggi tersebut, pemerintah kembali menaikan status PPKM DKI Jakarta ke level 2. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Warga memakai masker beraktivitas di Kawasan Jalan Kendal, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022). Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dilaporkan mengalami lonjakan akibat munculnya subvarian baru dari Omicron. Akibat penambahan kasus Covid-19 yang relatif tinggi tersebut, pemerintah kembali menaikan status PPKM DKI Jakarta ke level 2. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Budi pun mengatakan jika masyarakat Indonesia perlu penedekatan inovatif seperti itu. "Nah mungkin arahan beliau coba dicari pendekatan sosial inovatif agar orang Indonesia semangat di booster kembali," pungkasnya.

Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika gelombang keempat ini sedikit lebih lama. Meskipun potensi gelombang lebih moderat dibandingkan Delta.

Hal ini dikarenakan modal imunitas yang lebih baik. Tapi ia pun mengingatkan untuk tetap berhati-hati dengan kehadiran sub varian BA.4 dan BA.5. "Kalau saya melihat masa kritis itu harus kita waspadai sampai Oktober," ujarnya.

Namun dengan keterbatasan survelens genomic, perlu untuk melakukan mitigasi. Terutama dengan tetap menerapkan PPKM, antara level 1 dan 2. Serta, penguatan di kapasitas, ventilasi dan sirkulasi udara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas