Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Transisi RI Menuju Endemi Dinilai Tidak Terburu-buru, Begini Penjelasan Satgas Covid-19

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menjelaskan endemi merupakan suatu kondisi yang bisa diprediksi.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Transisi RI Menuju Endemi Dinilai Tidak Terburu-buru, Begini Penjelasan Satgas Covid-19
Freepik
Ilustrasi covid. Transisi Indonesia dari pandemi menjadi endemi dinilai tidak terburu-buru, meskipun dalam beberapa hari terakhir kasus Covid-19 kembali meningkat. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transisi Indonesia dari pandemi menjadi endemi dinilai tidak terburu-buru, meskipun dalam beberapa hari terakhir kasus Covid-19 kembali meningkat.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menjelaskan endemi merupakan suatu kondisi yang bisa diprediksi.

Kondisi endemi bisa dilihat dari sejumlah indikator, seperti laju penularan, tingkat kasus positif, tingkat ketersediaan tempat tidur, hingga tingkat vaksinasi.

"Jadi ketika endemi itu kita bisa memprediksi, kita tahu kan seperti flu, kapan seorang sakit, biasanya terjadi pada masa pancaroba dan seterusnya," kata Sonny di Webinar Perubahan Perilaku Bersama Keluarga Besar TNI Angkatan Udara, Rabu (13/7/2022).

Sonny menjelaskan perbedaan pandemi dan endemi.

Baca juga: Bukan Endemi, Pakar Epidemiologi Sebut Target Situasi Covid-19 Adalah Terkendali Usai Pandemi

Pandemi merupakan suatu kondisi di mana penyebaran virus itu meluas di berbagai negara dan populasi terjadi penularan secara eksponensial.

Berita Rekomendasi

Penularannya cepat dan kemudian meningkat dari hari ke hari.

Sedangkan endemi merupakan suatu kondisi di mana virus dari wabah tertentu tidak hilang, wabah penyakitnya masih ada, akan tetapi terbatas pada wilayah tertentu dan penyebarannya bisa diprediksi.

Sonny menjelaskan, indikator pandemi itu bisa turun status bisa dinilai dari turunnya laju penularan.

Dalam satu minggu terakhir harus dilihat bahwa jumlah kasus harus dibawa 20 kasus per 100.000 penduduk, atau dalam kasus harian hanya satu kasus per 100.000 penduduk.

Kemudian dalam satu minggu, kasus dikatakan terkendali kalau kasus kematian itu dibawah satu per 100.000 penduduk.

"Indikator laju penularan, kalau Indonesia itu harus dibawa 2.700 per hari, kemudian kasus kematiannya itu juga harus bisa terkendali," ujarnya.

Kedua, adalah indikator kapasitas respon, termasuk positivity ratenya harus dibawa 5 persen, bahkan situasi dikatakan sangat terkendali kalau di bawah 1 % .

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas