Mengapa Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Pada Nakes Penting? Ini Penjelasan Epidemiolog
Pemerintah telah memberikan dosis keempat untuk tenaga kesehatan.Menurut Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, upaya ini perlu dilakukan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Tak Hanya Nakes, Ahli Sarankan Vaksin Booster Kedua Diberikan Pada Kelompok Ini
Epidemiolog menyebutkan selain tenaga kesehatan ada kelompok yang juga perlu diprioriotaskan mendapatkan vaksin booster kedua Covid-19.
Diketahui vaksin booster kedua Covid-19 telah resmi dimulai pada 29 Juli 2022.
Baca juga: Tingkat Vaksinasi PMK di Jateng Masih Rendah, Baru 3,74 Persen dari Target 74.784 Suntikan Vaksin
Epidemiolog Griffith University Dicky menyebutkan pekerjaan yang berisiko tidak kelompok tenaga kesehatan saja, sehingga vaksin booster kedua Covid-19 juga disarankan diberikan pada kategori ini.
Siapa saja kategori yang berisiko terpapar virus Covid-19 dari sisi pekerjaan?
Menurutnya, kelompok tenaga kesehatan yang berisiko tidak hanya dokter dan perawat.
"Tapi yang berhadapan langsung dengan pasien, berhadapan langsung dengan masyarakat, itu masuk kategori itu. Mereka harus didahulukan. Bahkan ada dokter seperti saya, kalau di Indonesia misalnya, tidak akan masuk dalam kategori prioritas lapisan pertama di tenaga kesehatan," papar Dicky.
Karena tidak langsung berhadapan dengan pasien atau dengan masyarakat, menurut Dicky perlu ada seleksi yang dilakukan.
Menetapkan nakes yang benar-benar harus menerima booster kedua di tengah keterbatasan vaksinator.
"Saat ini kita belum mendekati puncak. Prediksi saya di pertengahan Agustus paling cepat.Ini kesempatan yang harus dimulai.Karena ini sudah mau akhir Juli, ada waktu kurang lebih dua minggu sebelum ini berdampak," papar Dicky lagi.
Selain tenaga kesehatan, ada beberapa kelompok yang nanti nya perlu diprioritaskan.
Misalnya guru, sopir transportasi publik, termasuk wartawan yang berhadapan denggan publik.
"Jadi ini perlu maping dan prioritas supaya efektif," pungkas Dicky.