Tak Hanya Tenaga Kesehatan, Ahli Sarankan Vaksin Booster Kedua Diberikan Pada Kelompok Ini
Epidemiolog menyebutkan selain tenaga kesehatan ada kelompok yang juga perlu diprioriotaskan mendapatkan vaksin booster kedua Covid-19.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Hal ini dikarenakan ada beberapa dasar. Pertama, pemerintah harus memastikan layanan kesehatan tidak terdampak pada pandemi.
Baca juga: IDI Sambut Baik Rencana Vaksin Covid-19 Dosis Keempat untuk Tenaga Kesehatan
"Bahwa layanan kesehatan tidak terganggu. Karena kita tahu situasi masih pandemi dan rawan. Sehingga adanya keberadaan proteksi yang maksimal dan optimal itu diperlukan," ungkapnya pada Tribunnews, Minggu (31/7/2022).
Namun, Dicky menjelaskan jika proteksi tidak hanya lewat vaksinasi saja. Tapi juga hal lain seperti alat perlindungan diri. Di sisi lain, ia pun menjelaskan jika vaksin dosis nakes terhitung kelompok yang berisiko tinggi.
Hal ini dikarenakan seringkali berhadapan langsung dengan pasien. Atau orang-orang yang kemungkinan membawa virus. Termasuk bekerja di lingkungan berisiko tinggi untuk terpapar.
"Perlindungan dengan pemberian dosis keempat ini sebenarnya bermamfaat bukan hanya nakes sendiri. Tapi juga pada masyarakat," kata Dicky menambahkan.
Baca juga: Vaksin Booster Cegah Gelombang Baru Covid-19, Epidemiolog Sarankan Dosis Keempat
Ketika nakes terproteksi, maka layanan kesehatan tidak akan terganggu. Kedua, ketika melakukan pelayanan, nakes tetap dalam kondisi sehat.
Walau vaksin yang ada saat ini selain terbukti efektif mencegah keparahan dan kematian, masih memiliki kelemahan.
Durasi proteksi belum mampu mencapai satu tahun. Rata-rata 4-6 bulan mulai mengalami penurunan. Apa lagi tenaga kesehatan, termasuk orang lanjut usia dan kelompok berisiko sudah menerima dosis vaksin sebagain besar lebih awal.
"Dan ini mereka sudah lebih 4 bulan tentunya. Wajar kalau diberikan proteksi lagi. Dan ini kewajiban pemerintah. Saya sangat mendukung ini," tegasnya.