Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Ungkap Kesulitan Awal Pandemi Covid-19 Melanda Indonesia hingga PPKM Dicabut

Presiden Joko Widodo menceritakan, soal kesulitannya di awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia hingga kini kasus mulai melandai, Kamis (26/1/2023).

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Daryono
zoom-in Jokowi Ungkap Kesulitan Awal Pandemi Covid-19 Melanda Indonesia hingga PPKM Dicabut
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat koordnasi nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemuliham Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2023 di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis, (26/1/2023). 

Tetapi, banyak pertimbangan yang dipikirkan Jokowi.

Sehingga, ia tak tergesa-gesa memutuskan kebijakan tersebut.

"Coba saat itu, misalnya kita putuskan lockdown. Hitungan saya dalam dua atau tiga minggu, rakyat sudah enggak bisa, enggak memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat."

"Apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh."

"Itu yang kita hitung, sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat koordnasi nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemuliham Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2023 di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis, (26/1/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat koordnasi nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemuliham Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2023 di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis, (26/1/2023). (Sekretariat Presiden)

Dalam proses pertimbangannya, Jokowi menyebut, ia sempat melakukan semadi (pemusatan pikiran dan perasaan; meditasi).

"Saya semadi tiga hari untuk memutuskan apa ini, apa kita harus lockdown atau tidak, karena betul-betul sangat tidak memiliki pengalaman semuanya mengenai ini. Dan pada ditekan dari sisi pandemi, pada saat yang sama ditekan juga dari sisi ekonomi."

Berita Rekomendasi

"Bayangkan, pendapatan penerimaan negara anjlok 16 persen, padahal belanja harus naik 12 persen, gimana coba?"

"Kesulitan-kesulitan seperti inilah yang memberikan pengalaman besar kepada kita semuanya, kepada gubernur, bupati, wali kota, TNI dan Polri yang urusan pertahanan keamanan, urusan ketertiban masyarakat, semuanya mengurusi gimana rakyat bisa disuntik dan mau disuntik vaksin," ungkap ayah dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ini.

Kini, jumlah vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke warga sudah 448 juta suntikan.

"Bapak Ibu membayangkan, gimana satu persatu 448 suntikan itu kita berikan pada masyarakat, bukan persoalan yang gampang."

"Dan, geografis kita juga tidak mudah, ada gunung, ada laut, ada sungai yang harus semuanya dilalui untuk mencapai yang namanya rakyat bisa disuntik, rakyat mau disuntik," ucapnya.

Untuk itu, kerja sama antar pihak diperlukan sinergitas untuk mengatasi hal tersebut.

"Kita melihat TNI dan Polri betul-betul bekerja melampaui tugas intinya, ke kampung-kampung ngajakin rakyat untuk mau divaksin, bukan pekerjaan yang mudah," imbuh Jokowi.

Baca juga: Pemerintah Daerah Diminta Halau Info Hoaks Soal Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas