Hitung-hitungan Presiden Jokowi Cari Cara Atasi Pandemi Covid-19, Semedi 3 Hari Cegah Kerusuhan
Presiden Jokowi memilih untuk tidak melakukan lockdown usai bermeditasi selama tiga hari itu.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat-sangat berat yang kita hadapi saat itu," urainya.
Presiden mengatakan tekanan tidak hanya datang dari sisi kesehatan tapi juga ditekan dari sisi ekonomi. Oleh sebab itu kebijakan gas dan rem antaran kesehatan dan ekonomi tidak dilakukan pemerintah.
"Melakukan manajemen gas dan rem itu juga bukan sesuatu yg mudah begitu itungan salah sedikit, ekonomi akan jatuh, tetapi begitu gasnya terlalu kenceng juga, pandeminya juga bisa naik," tegas dia.
"Tidak mudah, menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi yang semuanya menekan manajemen negara," imbuhnya.
Presiden juga menceritakan kondisi keuangan negara saat masa-masa awal pandemi Covid-19. Menurutnya, keuangan negara kalan itu sangat berat karena penerimaan negara yang turun drastis.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Mereda, Sri Mulyani: Dana Kesehatan Dialihkan ke Penanganan Non-Covid 19
"Bayangkan pendapatan penerimaan negara anjlok 16 persen padahal belanja harus naik 12 persen, kesulitan-kesulitan seperti inilah yang memberikan pengalaman besar kepada kita semuanya," ungkap dia.
Jokowi menambahkan bahwa berkat kerja keras pemerintah dari tingkat pusat hingga desa, juga TNI dan Polri, Indonesia bisa masuk ke tahap transisi.
"Setelah PPKM kita cabut kita akan masuk tahap transisi tetapi kita tetap harus waspada," paparnya.