Ditangkapnya 5 WNA di Halim: Koreksi Pemerintah untuk Kedepannya
Ketika di sebuah negara merdeka, tiba-tiba ada orang asing yang bekerja di Instalasi militer
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengapresiasi ditangkapnya lima orang warga negara asing asal Tiongkok yang diduga tidak memiliki kelengkapan dokumen untuk bekerja di Indonesia. Namun, dirinya juga prihatin mengapa lima WNA itu bisa mengerjakan proyek di kawasan Halim Perdana Kusuma.
"Saya kira ini memprihatikan terjadi di sebuah negara merdeka tiba-tiba ada orang asing di Instalansi militer. Harusnya itu restricted area, saya kira ini jadi koreksi pemerintah," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Politikus Gerindra itu juga mendapat laporan bahwa ada WNA yang jadi buruh kasar di Indonesia. Padahal seharusnya menurut Fadli, pemerintah harus menyaring tenaga kerja yang masuk dan bekerja di Indonesia.
"Saya kira yang boleh masuk bekerja di Indonesia mereka yang memiliki keterampilan. Buruh kasar itu harus dilarang, tidak boleh masuk ke Indonesia," tuturnya.
Masih kata Fadli, dirinya tidak mempermasalahkan WNA yang memiliki keterampilan bekerja di Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia siap bersaing dengan WNA untuk mendapatkan pekerjaan.
"Kalau yang punya keahlian silakan datang ke sini. Nggak boleh yang gali gali tanah itu harus dari China. Saya rasa ini harus dikoreksi," pungkasnya.