Taufik Kurniawan : "Pemikiran Presiden Senafas dan Sejalan Dengan Harapan DPR"
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai pemikiran pemerintah membangun sinergitas efektif antar lembaga senafas dan sejalan dengan harapan DPR.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang disampaikan saat Sidang Bersama MPR, DPR, dan DPD diapresiasi dan dinilai Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan sejalan dengan harapan DPR.
“Saya melihat ada beberapa harapan dari pemerintah intinya ingin membangun sinergitas yang lebih efektif antar lembaga yang tentunya ini sebetulnya hal tersebut senafas dan sejalan dengan apa yang kita harapkan dari Senayan,” kata Taufik sesaat setelah Sidang Bersama, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (16/08/2016).
Menurut politisi F-PAN itu, dalam kondisi inflasi yang mulai menurun, Pemerintah harus cepat menuntaskan program kerakyatan, atau yang dikenal dengan Nawa Cita.
Dengan kondisi saat ini, Pemerintah pun diharapkan tidak hanya memainkan keran impor barang dan jasa, tapi harus sektor riil.
“Bahwa tidak cukup menekan laju inflasi dengan cara impor barang-barang untuk memperbesar supply. Selain ketersediaan kebutuhan pokok, kondisi riil dan bagaimana menutup kesenjangan disparitas ekonomi juga harus disentuh. DPR pasti akan mendukung itu,” saran Taufik.
Terkait fungsi dewan di bidang legislasi, Taufik juga mengapresiasi pemikiran Presiden.
Sejak dua tahun lalu, ia sepakat bahwa program legislasi bukan pada kuantitas undang-undang tetapi kepada kualitas undang-undang yang dihasilkan.
“Jadi inilah yang sebetulnya dari awal saya menyampaikan gagasan itu. Jadi sekarang kalau direspons pemerintah seperti yang ada kemiripan untuk efisiensi dan efektivitas tentunya harus kita dukung. Jangan sampai terjebak pada kuantitas tapi kualitas undang-undang,” imbuhnya.
Sementara mengenai pernyataan Presiden terkait Indonesia untuk keluar dari zona nyaman, sehingga dapat meningkatkan daya saing, Taufik menilai status quo ini tentunya harus menjadi hal yang diapresiasi.
“Tentunya kalau kita berkutat di zona nyaman akan mengurangi kreativitas, tidak ada terobosan keluar dari zona nyaman. Ini menjadi tantangan bersama,” tutup politisi asal dapil Jawa Tengah itu. (Pemberitaan DPR RI)