Ini Sosok Para Muadzin Masjidil Haram, Suara Merdunya Syahdu dan Menenangkan di Tanah Suci
Dari sebuah ruangan tinggi di atas sumur Zamzam bernama Mukabbariyah di Masjidil Haram, para muadzin mengumandangkan adzan setiap memasuki waktu sala
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun dari Mekkah, Muhammad Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Dari sebuah ruangan tinggi di atas sumur Zamzam bernama Mukabbariyah di Masjidil Haram, para muadzin mengumandangkan adzan setiap memasuki waktu salat rawatib.
Kumandang adzan itu bergaya Adzan Hijaz Makkah dengan ciri khas tertentu.
Jumat (19/7/2019) sore bertempat di satu rumah seorang muadzin, delegasi Indonesia yang tergabung dalam peserta Daurah al-Shaifiyyah Universitas Ummul Qura Mekkah al-Mukarramah berkesempatan bersilaturahim dengan para muadzin Masjidil Haram.
Baca: Jemaah Perempuan Sudah Minum Obat Penunda Haid Tapi Masih Keluar Bercak Darah, Sahkah Hajinya?
Baca: Selain Sahabat di Srimulat, Hingga Saat Ini Belum Ada Teman Artis yang Bersimpati Pada Nunung
Pada kesempatan ini, empat muadzin hadir ini bersilaturahmi dengan peserta daurah. Mereka adalah Sayyid Hasyim al-Saqqaf (Sahibul bait), Ahmad Yunus Khaujah, Suhail Hafidz, dan Said al-Zuhair (Muadzin Masjid al-Rajhi).
Di hadapan peserta daulah, mereka bergantian mengumandangkan adzan yang biasa dikumandangkan di sekitar Masjid al-Haram.
Baca: So Sweet, Kisah Kesetian Jemaah Haji Lansia, Cemburunya Kakek Mahmud dan Cerita Sri Temani Suami
Baca: Terlihat Sedih Usai Bertemu Nunung di Tahanan, Putra Sulung: Air Mata Sudah Habis
Mereka juga menampilkan lantunan suara takbir, tahmid, yang biasa dilakukan saat mendampingi takbir para imam yang memimpin salat.
Seorang peserta Daurah al-Shaifiyyah, Ustadz Hasan Darojat, mengungkapkan kumandang adzan yang ditampikan para muadzin tersebut terdengar sangat indah dan memikat hati.
Selain itu, lantunan adzan para muadzin itu memberikan kekhusuan dan ketenangan bagi pendengarnya.
Ada 20 orang muadzin di Masjidil Haram yang diseleksi secara ketat oleh Majlis Idarah Muadzin.
Aktivitas para muadzin diatur oleh bagian adminstrasi muadzin (Idarah al-Muadzin) di bawah koordinasi Ar-Riasah Li Syu’un al-Masjid al-Haram dan al-Masjid al-Nabawi atau Kantor Kepemimpinan Urusan Masjid al-Haram dan Masjid al-Nabawi yang dipimpin oleh Prof Dr Abdurrahman al-Sudais.
Baca: Momen Saat Sidang MK Ditutup Pas Adzan Subuh, Penyebutan Baginda Hingga Saksi Kebelet Pipis
Adzan adalah panggilan ibadah untuk mengingat Allah SWT.
Seorang muadzin memiliki peran sangat penting karena bertanggung jawab untuk memanggil jama’ah setiap waktu datang salat.
Bagi muadzin, tidak boleh ada kata terlambat sedikitpun. Mereka akan berupaya datang satu atau setengah jam sebelum waktu salat.
“Suara merdu yang diberikan oleh Allah SWT sebagai anugerah dijaga dengan keimanan dan keikhlasan, memperbanyak membaca Al-Qur’an dan berdzikir. Tugas mulia ini akan meningkatkan derajat dirinya di hadapan Allah kelak di hari kiamat,” ujar Hasan Darojat. (tribun network/cen/coz)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.