Waspadai Cuaca Ekstrem di Arab Saudi, Kemenag Minta Kemenkes Beri Pembekalan kepada Jemaah
Petugas kesehatan diminta memberikan pembekalan khusus untuk petugas dan jemaah haji terkait mengatasi serangan panas di Arab Saudi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief meminta jemaah dan petugas haji mewaspadai cuaca panas ekstrem yang akan melanda Makkah dan Madinah.
Hilman memperkirakan cuaca panas di Tanah Suci akan mencapai suhu tinggi.
"Misalnya seperti suhu panas ekstrem di Makkah yang dapat mencapai 42 derajat celcius dan Madinah saat malam dengan suhu 44 derajat celcius," ujar Hilman melalui keterangan tertulis, Jumat (27/5/2022).
Dia meminta petugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan memberikan pembekalan khusus untuk petugas dan jemaah haji terkait mengatasi serangan panas di Arab Saudi.
Langkah ini perlu dilakukan agar para petugas dan haji dapat mudah beradaptasi di suhu ekstrem.
"Saya berharap Kemenkes akan memberikan pembekalan khusus untuk petugas dan jemaah terkait mengatasi serangan panas yang kemungkinan akan terjadi di Arab Saudi," kata Hilman.
Baca juga: BPKH Salurkan Uang Saku Jemaah Haji Rp 542 Miliar Per 3 Juni 2022
Hilman menjelaskan, dalam melakukan koordinasi antar petugas dibutuhkan komitmen dan tujuan yang diraih, yaitu melayani jemaah.
Melalui komunikasi dan rasa kekeluargaan yang kuat antar kementerian dan lembaga, diharapkan pelayanan jemaah akan selalu optimal dan prima.
"Karena jika nanti ada masalah diluar mitigasi yang kita perkiraan, kita semua dapat saling memperbaiki dan berinovasi ke arah improvisasi solusi terbaik," jelas Hilman.
Tahun ini, Arab Saudi memberikan kuota haji Indonesia sebesar 100.051 orang. Kuota ini terdiri atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus.
Jemaah akan mulai masuk asrama haji pada 3 Juni dan pemberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama dilakukan pada 4 Juni.