Tekan Angka Kesakitan dan Kematian Jemaah Haji, Kemenkes Siapkan EMT
Kementerian Kesehatan pun siapkan Emergency Medical Team (EMT) untuk penanganan kegawatdaruratan medis pada penyelenggaraan haji
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Turunkan angka kesakitan dan kematian jemaah haji Indonesia, Kementerian Kesehatan pun siapkan Emergency Medical Team (EMT) untuk penanganan kegawatdaruratan medis pada penyelenggaraan haji 1444 H / 2023.
EMT dahulu dikenal dengan nama Tim Gerak Cepat.
Tim ini difungsikan untuk lebih dekat dengan jemaah haji dan bertugas melaksanakan deteksi dini.
Serta, tanggap darurat pada kejadian kegawatdaruratan medis, dan melaksanakan rujukan jemaah haji yang membutuhkan perawatan di KKHI dan RSAS.
''Salah satu strategi penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini, kami siapkan dokter spesialis sebagai EMT yang ditempatkan di setiap sektor sehingga kegawatdaruratan medis lebih cepat tertangani,'' ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M pada keterangan resmi, Kamis (17/5/2023).
Dalam EMT telah disiapkan 15 orang dokter spesialis yang terdiri dari bidang anestesi, penyakit dalam, bedah, saraf dan jantung.
Selain itu juga disiapkan 12 orang dokter umum dan 43 perawat IGD/ICU/ER.
Tenaga kesehatan kegawatdaruratan tersebut disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan di lima sektor daerah kerja Madinah.
Lalu di 11 sektor daerah kerja Makkah yang berdekatan dengan pondokan jemaah haji.
Hal ini bertujuan agar memudahkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan.
Khususnya kondisi darurat yang tidak bisa ditangani oleh tenaga kesehatan haji di kloter.
EMT juga disiagakan pada pos sektor khusus yakni di Masjid Nabawi, Terminal Syib Amir Masjidil Haram, Arafah, dan Mina.
EMT akan terus menyertai pergerakan jemaah haji terutama pada puncak ibadah haji atau pada fase Armuzna.
Baca juga: Besok Terakhir Pelunasan Biaya Haji 2023, Ini Kriteria Jemaah yang Dapat Melunasi
''EMT kami siagakan untuk selalu mengikuti pergerakan jemaah haji saat pelaksanaan ibadah terutama pada fase Armuzna,'' jelas Liliek.
EMT juga berkolaborasi dengan Tim Penanganan Krisis Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), Tim Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) dan layanan Lansia yang direkrut oleh Kementerian Agama.