Jemaah Haji Diimbau Waspada dengan Cuaca Panas di Madinah
Jemaah haji harus menyiapkan perlindungan tambahan agar tetap bisa beribadah dengan sempurna di tengah cuaca panas di Madinah.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Kedua adalah dehidrasi yang cukup serius.
Kelembaban udara Madinah yang rendah, sering kali membuat jemaah haji tidak merasa langsung haus saat beraktifitas di luar ruangan.
Gejala yang sering di alami jemaah haji yang mengalami dehidrasi yaitu pusing.
Baca juga: Hari ke-9 Haji di Madinah, Jamaah Wafat Capai 8 Orang Tertinggi Sejak 2018
Kondisi dehidrasi juga sangat berbahaya bagi jemaah lanjut usia.
Karena banyak Lansia yang mengalami gangguan persepsi haus.
Rasa haus pada lansia sedikit lambat maka saat lansia merasa haus artinya sudah dalam keadaan dehidrasi berat.
Akibat kondisi ini, jemaah haji disarankan setiap 1 jam harus minum air 250 ml.
Dilakukan bertahap seperti sekali minum cukup dua atau tiga teguk air secara perlahan.
Hal ini bisa mencegah tenggorokan kering sehingga tidak memicu batuk.
Kebiasaan minum seperti ini juga bisa mencegah terjadinya dehidrasi.
Ketiga, heat exhaustion atau kelelahan karena panas.
Aktifitas jemaah haji di Madinah adalah aktifitas fisik. Sebagian besar jalan kaki dari hotel menuju masjid Nabawi untuk menjalankan sholat arbain.
'Di Madinah, jemaah haji akan menjalankan sholat arbain.
Baca juga: 1.600 Tenaga Kesehatan Haji Dikerahkan Layani Jemaah Indonesia di Arab Saudi
Dalam satu hari, jemaah akan berulang ke masjid Nabawi untuk menjalankan sholat wajib.