Jemaah Haji Diimbau Waspada dengan Cuaca Panas di Madinah
Jemaah haji harus menyiapkan perlindungan tambahan agar tetap bisa beribadah dengan sempurna di tengah cuaca panas di Madinah.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
"Jemaah beresiko mengalami kelelahan dan terpapar sinar matahari terik terutama di waktu zuhur dan ashar,'' kata dr Imran lagi.
Ibadah arbain membuat jemaah haji beraktifitas fisik lebih dengan berjalan dari hotel ke masjid atau sebaliknya.
Jemaah haji juga akan lebih sering terpapar sinar matahari terik terutama di waktu sholat zuhur dan ashar.
Hal ini bisa memicu heat exhaustion. Gejala yang sering muncul dari kondisi ini seperti pusing, kram otot, dan keringat dingin hingga pingsan.
Keempat, adalah heat stroke yang merupakan tingkat lanjut dari heat exhaustion.
Jika heat exhaustion tidak mendapatkan penanganan segera bisa jatuh ke kondisi heat stroke.
Yang terakhir namun paling sering dijumpai di Madinah yaitu kaki melepuh.
Banyak jemaah haji Indonesia yang kehilangan alas kaki saat di masjid Nabawi.
Kemudian jemaah haji memaksakan diri untuk berjalan kaki tanpa alas kaki.
Dengan suhu Madinah seperti saat ini, berjalan tanpa alas kaki sejauh minimal 10 meter, sudah bisa mengakibatkan kaki melepuh.
Dengan melakukan pencegahan yang cukup, diharapkan jemaah haji dapat terhindar dari masalah kesehatan karena suhu panas dan beribadah dengan lancar.
Jika jemaah haji memiliki masalah kesehatan, diimbau untuk segera berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan di kloter masing-masing.