Penyakit yang Rentan Dialami Jemaah Haji Lansia di Tanah Suci, Infeksi Paru dan Penurunan Daya Ingat
Kondisi jemaah haji lansia bisa semakin buruk apabila mereka memiliki penyakit kronik.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan ungkap jumlah jemaah haji usia lanjut (lansia) tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Banyaknya jemaah haji Lansia ini menjadi tantangan tersendiri.
Setidaknya ada dua penyakit yang rentan dialami jamaah lansia di tanah suci. Pertama infeksi paru-paru.
Hal ini diungkapkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di KKHI Makkah dr. Arfik Setyaningsih Sp.PD
Gejala infeksi paru pada lansia tidak spesifik berupa batuk karena masalah perubahan imunitas.
Pada lansia keluhan umumnya dapat diawali dengan penurunan nafsu makan, lemas, kurang energik, tidak mau berinteraksi atau menyendiri.
Baca juga: Jemaah Lansia Ada yang Mengalami Demensia di Makkah, Sebaiknya Jangan Punya Pikiran Berat
Selain itu tanda yang kerap muncul adalah sering jatuh, rasa dingin, gangguan kencing, nafas terasa berat, mudah lelah, mendadak lupa bahkan penurunan kesadaran.
"Beberapa pasien Lansia yang kami rawat tidak selalu batuk namun hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien terkena infeksi paru-paru,” ungkap dr Arfik pada keterangannya, Kamis (8/6/2023).
Selain itu, dr. Arfik juga menyampaikan bahwa penyakit kronis yang sudah diderita jemaah haji dapat memperburuk kondisi Lansia yang mengalami infeksi paru.
Di antaranya seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit paru kronis, penyakit jantung, stroke dan pikun atau demensia .
Penyakit kedua yang kerap dialami jamaah lansia adalah penurunan daya ingat.
Selain infeksi paru, dr. Arfik menjelaskan jemaah haji Lansia sering menderita pikun atau penurunan daya ingat.
Kondisi ini yang sering dialami jemaah haji lansia yaitu gelisah, marah-marah hingga mengamuk.