Tips Sehat untuk Jemaah Jelang Puncak Ibadah Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
Untuk menghadapi fase Armuzna, jemaah haji harus menyiapkan fisik dan mental agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang lebih 2 minggu lagi, jemaah haji akan menjalankan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Untuk menghadapi fase Armuzna, jemaah haji harus menyiapkan fisik dan mental agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar.
Oleh karenanya, Koordinator Promosi Kesehatan Rahmat Kurniadi pun bagikan tips sehat menjelang armuzna bagi jamaah haji.
1. kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
"Seperti memaksakan diri untuk ziarah, umrah sunah, beribadah di Masjidilharam terutama bagi jemaah yang berisiko tinggi (Risti)," ungkap Rahmat pada keterangannnya, Selasa (13/6/2023).
2. Waspada pada cuaca panas
Diketahui, cuaca panas di Makkah tinggi potensi membuat jemaah mengalami dehidrasi.
Tidak hanya dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi orang terpengaruh.
Oleh karenanya jamaah haji diimbau untuk minum dan jangan menunggu haus.
Jika bepergian meninggalkan penginapan, dianjurkan untuk membawa air.
Bagi jamaah haji berisiko tinggi, disarankan mengonsumsi satu oralit per hari untuk menjaga elektrolit yang ada di tubuh.
“Ke manapun pergi bawalah air minum. Kami sudah membagikan oralit, jadi satu hari targetnya satu oralit cukup untuk menambah elektrolit yang ada di tubuh,” imbuh Rahmat.
3. Jangan lupa makan pada waktunya
Mengingat aktifitas ibadah bagi jamaah haji sangat padat.
Maka, jamaah haji disarankan saat meninggalkan penginapan juga membawa makanan.
Baca juga: PPIH Koordinir Pembayaran DAM Petugas Haji Agar Transparan dan Akuntabel
Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan, maka dapat mengonsumsi makanan yang dibawa.
4. Gunakan pelindung saat beraktivitas di luar ruangan
Jika jamaah haji terpaksa ke luar penginapan di siang hari maka gunakanlah alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki.
5. Konsumsi obat rutin secara teratur bagi kelompok berisiko
Jamaah juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah.
Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kloter sebagai salah satu bentuk deteksi dini.
6. Penting mengelola stres
Jamaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi di Armuzna adalah serba darurat.
Oleh karenanya jamaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas.
Diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.
7. Jemaah haji patuh pada kebijakan penyelenggara haji
Di antaranya imbauan kurangi aktifitas fisik atau ibadah sunah.
Menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji Lansia yang melakukan aktifitas ibadah pastikan ada pendampingnya.
Lebih lanjut Rahmat juga mengimbau agar sesama jamaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu jemaah haji lansia, kelompok berisiko dan disabilitas.
Selain dari tips kesehatan, Rahmat mengingatkan jemaah haji untuk selalu membawa tanda pengenal seperti gelang, dan kartu kesehatan jemaah haji.
Banyak jamaah lansia yang tersesat sehingga butuh petugas untuk kembali ke penginapan.
Selain itu jamaah haji diingatkan untuk berdoa agar diberikan kelancaran dalam pelaksanaan rukun haji di Armuzna.
“Jamaah haji jangan lupa agar selalu berdoa agar diberikan kelancaran dalam ibadah saat Armuzna, diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur,” tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.