Jelang Puncak Haji, Jemaah Harus Perhatikan Hal Ini saat Berihram
KH Imam Khoiri pun menyampaikan imbauannya untuk para jemaah Haji saat berihram di tanah suci dalam penyelenggaraan ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 M
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ihram merupakan rukun Haji yang pertama yakni berniat untuk melaksanakan ibadah Haji, niat tentu menjadi hal yang sangat penting dalam upaya menunaikan ibadah satu ini.
Perlu diketahui, ihram adalah niat untuk memasuki aktivitas melaksanakan ibadah Haji atau Umrah pada waktu dan cara tertentu.
Dikutip dari buku Prof Quraish Shihab berjudul 'Haji dan Umroh berdama M Quraish Shihab', ini berarti mengharamkan kegiatan yang sebelumnya boleh dilakukan, baik bagi laki-laki, perempuan, maupun keduanya.
Baca juga: 1.575 Jemaah Haji dari Maktab 66 Akan Laksanakan Ibadah Tarwiyah
"Dengan berihram, yakni berniat untuk melaksanakan Haji, menjadi haramlah dari sekian banyak kegistan yang sebelumnya boleh," kata Prof Quraish Shihab.
Konsultan Ibadah Haji KH Imam Khoiri pun menyampaikan imbauannya untuk para jemaah Haji saat berihram di tanah suci dalam penyelenggaraan ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Ia menjelaskan bahwa saat telah berada di Arafah, semua jemaah Haji tentu berstatus ihram.
Bagi jemaah Haji Tamattu atau jemaah yang mendahulkan umrah sebelum ibadah Haji, pada 8 Dzulhijjah akan melaksanakan ihram di hotel masing-masing.
Lalu mereka akan berangkat menuju Arafah.
Baca juga: Banyak Dialami Jemaah Haji, Apa Itu Demensia?
"Selama di Arafah, ini jemaah Haji kita kan berstatus ihram ya, jadi tanggal 8, bagi Haji Tamattu melaksanakan ihram Haji di hotelnya masing-masing, kemudian berangkat ke Arafah," kata Imam, di Makkah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023).
Sedangkan bagi jemaah Haji yang menjalankan ibadah Haji terlebih dahulu sebelum Umrah (Ifrad) dan jemaah yang menyatukan niat Haji dan Umrah secara bersamaan (Qiran), status mereka ihram sejak keberangkatan di miqat masing-masing.
Miqat dalam ibadah Hai dan Umrah merupakan waktu yang dianggap sah untuk melakukan ibadah Haji serta tempat untuk memulai ihram pada ibadah Haji dan Umrah.
"Kalau gelombang 1 berarti sejak dari (Masjid) Bir Ali atau Dzulhulaifah, kalau gelombang kedua dia bisa dari embarkasi atau pesawat," jelas Imam.
Sehingga seluruh jemaah Haji pada 8 dan 9 Dzulhijjah, semuanya dalam keadaan ihram.