Muslim Prancis Ini Bersepeda Lebih dari 5.000 Km untuk Beribadah Haji di Tanah Suci
Nabil Ennasri baru-baru ini tiba di Arab Saudi setelah menggowes sepedanya demi menempuh jarak lebih dari 5.000 kilometer (km).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM MAKKAH - Jemaah Haji Prancis asal Maroko, Nabil Ennasri, baru-baru ini tiba di Arab Saudi setelah menggowes sepedanya demi menempuh jarak lebih dari 5.000 kilometer (km).
Ia memulai perjalanannya di Paris pada 22 April lalu dan telah melintasi 11 negara termasuk Italia, Slovenia, Kroasia, Montenegro, Bosnia dan Herzegovina, Albania, Yunani, Yordania hingga Turki.
Ennasri adalah seorang Analis urusan Perancis, Penulis dan Aktivis masyarakat sipil yang berfokus pada berbagai isu sosial, termasuk diskriminasi dan pendidikan.
Sambil membagikan kabar terbaru dari perjalanannya di media sosial, pria berusia 41 tahun itu mengaku ingin menghidupkan kembali pengalaman ziarah tradisional yang diikuti umat Islam di masa lalu dan juga untuk menarik perhatian terkait isu pemanasan global.
Baca juga: Anggota Tim Pengawas Haji DPR Apresiasi Kerja Petugas Haji, Dorong Tingkatkan Pelayanan Bagi Jemaah
Dikutip dari laman Arab News, Senin (26/6/2023), Ennasri membagikan video emosional terkait kedatangannya di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
"Sulit untuk mengungkapkan perasaan ini, karena doa anda tidak sama dengan momen ketika anda rela melakukan perjalanan 57 hari untuk datang dan berdoa di Masjid Nabawi, dengan ketika anda hanya melakukan penerbangan selama tujuh jam," jelas Ennasri.
Selama kunjungan singkatnya di Jeddah, dalam perjalanan menuju Makkah, ia disambut hangat oleh Federasi Bersepeda Saudi dan mengadakan sesi latihan bersama anggota klub di Jeddah Corniche.
Berangkat ke Makkah pada Sabtu lalu, Ennasri dapat menelusuri kembali perjalanan lambat yang dilakukan oleh umat Islam dan beberapa kerabatnya sendiri di masa lalu.
"Beberapa anggota keluarga saya juga melakukan perjalanan dengan berjalan kaki. Itu membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Ada yang meninggal dalam perjalanan. Ketika saya mengingat saat-saat ini, saya menemukan kekuatan dalam diri saya," papar Ennasri.
Ia pun menjelaskan alasannya menggowes sepeda untuk menunaikan ibadah Haji.
"Planet kita adalah rumah kita dan kita harus melestarikannya untuk generasi mendatang. Tujuan pertama saya adalah menjelaskan mengenai pemanasan global, itu sangat penting untuk anak-anak kita dan generasi mendatang," tegas Ennasri.
Selanjutnya ia pun membeberkam tujuan kedua dirinya bersepeda ke tanah suci yakni merasakan kesulitan yang dialami para jemaah Haji di masa lalu.
“Tujuan kedua saya adalah untuk memahami kesulitan seperti apa yang (dialami) orang dalam ziarah di zaman kuno, untuk memahami perjalanan panjang mereka dengan berjalan kaki," tutur Ennasri.
Dalam pengambilan video lainnya di Madinah, dirinya menerima pesan dari seorang temannya yang memiliki agama berbeda namun sangat mendukung langkah Ennasri.
"Saya menerima pesan dari teman saya Thomas yang bukan seorang Muslim. Ia mengatakan bahwa meskipun dirinya tidak seiman dengan saya, tapi ia sangat antusias dengan proyek saya, tentang fakta bahwa kami mencoba meningkatkan kesadaran seputar ekologi dan lingkungan," jelas Ennasri.
Ennasri pun menegaskan bahwa meskipun agama yang dianut berbeda, namun pemahaman yang sama terhadap planet bumi dan kelestariannya tentu telah menyatukan mereka.
"Saya menyukai pesannya dan membalasnya dengan mengatakan bahwa itu di luar perbedaan filosofis atau agama kami karena keyakinan kami pada manusia menyatukan kami kembali. 'Planet kita adalah rumah kita dan kita harus melestarikannya untuk generasi mendatang'," kata Ennasri.
Menurutnya, pemanasan global merupakan masalah besar yang dihadapi umat manusia saat ini.
"Penting bagi saya untuk melindungi alam dan dunia kita, serta menjelaskan hal ini kepada komunitas Muslim. Saya pikir ada kesalahpahaman tentang pemanasan global, orang tidak mengerti tentang apa itu," pungkss Ennasr.
Ennasri berharap perjalanannya akan menginspirasi umat Islam lainnya dan masyarakat global untuk memikirkan kembali pendekatan mereka sendiri dalam bepergian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.