Maskapai Garuda Putar Balik Imbas Terbakar di Udara, Kemenhub Siapkan Izin Terbang Pesawat Pengganti
Pesawat Garuda GA 1105 Take Off Time pukul 15:38 waktu setempat dengan membawa 450 penumpang dan 18 kru pesawat.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan izin terbang untuk pesawat pengganti Garuda Indonesia GA 1105, yang melakukan Return to Base (RTB) atau putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada Rabu (15/4/2024).
Diketahui, pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 1105 membawa calon jemaah haji kloter 5 dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju Madinah. Namun, ditengah penerbangan muncul percikan api akhirnya melakukan RTB ke bandara semula.
"Selanjutnya sedang disiapkan pesawat pengganti dan proses ijin terbang. Rencananya akan diterbangkan pada pukul 16.00 UTC atau 22.00 WITA," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Ditjen Hubud Mokhamad Khusnu dalam keterangannya, Rabu.
Baca juga: Pesawat Garuda Rute Makassar-Madinah Return To Base Akibat Mesin Terbakar di Udara, Apa Artinya RTB?
Khusnu menyatakan, pihaknya telah menerima laporan kejadian tersebut. Diketahui, pesawat Garuda GA 1105 itu Take Off Time pukul 15:38 waktu setempat dengan membawa 450 penumpang dan 18 kru pesawat.
"Informasi awal terjadi kebakaran pada mesin pesawat nomor 4 (Engine fire) setelah 10 menit take off. Demi keselamatan penerbangan, Pilot mengambil keputusan untuk melakukan Emergency landing or Return To Base ke Bandara Sultan Hasanuddin, setelah Holding selama 30 menit dan berhasil landing pada pukul 17:07 waktu setempat," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra menyatakan, seluruh penumpang diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti.
Lebih lanjut, dia memastikan bahwa seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik dan akan kembali diberangkatkan secepatnya mengacu pada kesiapan pesawat pengganti.
"Proses pendampingan jemaah menuju asrama turut melibatkan stakeholder kebandarudaraan, terkait guna memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan para penumpang terjaga dengan baik," ungkapnya.
Selaij itu, Irfan juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada seluruh Jemaah Haji serta Kementerian Agama RI selaku penyelenggara haji.
"Garuda Indonesia tengah melakukan koordinasi intensif kepada pihak-pihak terkait guna memastikan tindak lanjut penanganan jamaah untuk dapat kembali melanjutkan perjalanan," terang Irfan.