Cerita Widodo dan Istri, Rela Dorong Kursi Roda Lansia Tetangga dan Bantu Jemaah Lain yang Tersasar
Matahari siang di Kota Madinah Al Munawarah pada Rabu (22/5) tepat di atas ubun-ubun. Teriknya menyengat ke sekujur tubuh
Editor: Hendra Gunawan
Tidak hanya Ruqoyah yang mengalami hal itu. Banyak jemaah haji Indonesia yang mengalami insiden serupa, terutama para jamaah lansia. Hampir setiap hari selalu ada saja jemaah yang tersesat. Rata-rata mereka bingung saat hendak keluar Masjid Nabawi gara-gara lupa di mana pintu saat pertama dia masuk.
Seorang jemaah wanita, Pari Sultani, sempat terdampar di pelataran Masjid Nabawi akibat terpisah dengan rombongannya pada Rabu (15/5) tengah malam Waktu Arab Saudi (WAS). Kala itu, Tim 1A Media Center Haji beranggotakan beranggotakan Khalidin Umar Barat jurnalis Tribun Network, Aris Imam Masyudi wartawan Jawapos, Hikmah Romalina (Pendis Kemenag RI), dan Rena Fitria dari TV9 sedang melaksanakan tugas di sekitar Masjid Nabawi.
Wara-wiri di seputaran hotel dan Masjid Nabawi menjadi aktivitas rutin tim MCH dalam melaksanakan tugas peliputan. Saat bertugas itu mereka juga ikut membantu para jamaah haji Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir tim MCH menemui sejumlah jemaah yang lupa arah pulang ke hotel. Tim MCH pun langsung cekatan berinisiatif memberi bantuan mengantarkan para jemaah yang lupa jalan ke hotel.
Kehadiran petugas haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi pun menjadi akrab bagi jemaah, tak terkecuali bagi warga asing. Bukan hanya warga Indonesia, jemaah hasi negara lain juga tidak segan-segan menanyakan petunjuk jalan atau meminta bantuan jika berjumpa dengan petugas haji Indonesia.
Ini yang dialami Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia dari Media Center Haji pada Rabu (15/5). Saat tengah berkeliling di pelataran Masjid Nabawi, mereka disetop seorang pria asing. Dengan bahasa Inggris, pria yang datang ke Masjid Nabawi bersama keluarganya itu menunjuk ke seorang lansia perempuan tua. Jemaah wanita ini tampak terduduk lesu dengan wajah sedih karena terpisah dengan rombongan.
Wanita tua itu ternyata telah berjam-jam duduk di salah satu sudut pelataran Masjid Nabawi. Ia hanya bisa duduk di pelataran Masjid Nabawi karena kedua kakinya sakit. Kelompok 1 A tim MCH sempat berupaya berkomunikasi dengan bahasa Inggris termasuk menggunakan aplikasi, tapi gagal. Kendalanya adalah wartawan kesulitan berkomunikasi lantaran perbedaan bahasa. Wanita itu berbicara dengan bahasa Persia Afganistan yang tidak tercakup dalam aplikasi.
”Ketika kami datangi kami sulit berkomunikasi dengan lansia tersebut sebab dia tidak bisa berbahasa Inggris. Akhirnya kami cek kartunya dengan Google Lens. Ternyata dari Afghanistan," tutur Hikmah, seorang anggota MCH.
Kendala bahasa membuat tim MCH kesulit menolong lansia Afghanistan itu. Hingga akhirnya setelah cukup lama mencari solusi dan waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 WAS, tim MCH berkomunikasi dengan tim Sektor Khusus Petugas Haji di Masjid Nabawi dan mendatangi unit Emergency for Hajj and Umroh yang berada di pintu 222. "Jadi kami antarkan ke seksi tersebut lantaran jam sudah menunjukkan jam 12 malam," ujarnya.
Dan setelah hampir dua jam berjuang, tim MCH menyerahkan wanita itu ke petugas layanan informasi haji dan umrah di pos samping pintu 333 Masjid Nabawi. Mata wanita itu tampak berkaca-kaca. Rasa bahagia penuh haru tampak menghiasi wajah wanita Afganistan itu. Berulang kali ia menyampaikan terimakasih dengan isyarat tangan. Butiran bening tampak mengalir di kelopak matanya usai mendapat bantuan dari Tim Media Center.
Hikmah menceritakan saat menyisir Masjid Nabawi pihaknya juga kerap disetop warga asing yang menanyakan arah menuju raudhah atau tempat lainnya. "Meski terkendala bahasa mereka tidak segan-segan bertanya,” ujarnya.
Tim MCH juga pernah menemukan sebanyak dua jamaah lansia wanita lupa arah pulang di pintu 33 Masjid Nabawi. Tim MCH pun menuntun kedua jamaah asal Lombok, NTB itu menuju hotelnya. Lalu tak berselang lama tim MCH A1 kembali menemukan dua jamaah tersesat dan terdampar di Karam Golden Hotel. Tim MCH yang tergabung dalam kelompok 1A akhirnya kembali membantu menemukan jamaah asal Banten itu dengan keluarganya.
Kedua nenek jamaah lansia ini tampak gemetar seraya memegang erat tangan tim MCH karena takut setelah kebingungan hingga berputar-putar di sekitar Masjid Nabawi. Mulutnya tak henti membaca asma Allah dan salawat seraya berucap syukur karena telah dibantu. Pernah pula ada sejumlah jamaah terdampar di Karam Golden Hotel karena sudah berputar-putar tidak menemukan lokasi penginapannya. Lagi-lagi tim MCH membantu jemaah terkait.
Berdasarkan data dari Siskohat hingga pukul 16.04 Waktu Arab Saudi atau pukul 20.04 Waktu Indonesia Barat (WIB) tercatat 210 kloter dengan 81.588 jamaah telah tiba di tanah suci, Madinah Al Munawarah serta Makkah Al Mukarramah 210 kloter.(tribun network/kub/dod)