Layanan Bus Shalawat Mulai Hari Ini Dihentikan, Kembali Beroperasi 20 Juni 2024
Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam sejak awal kedatangan jemaah di Makkah pada 22 Mei 2024, dan gratis.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menghentikan sementara layanan bus shalawat pada 11 Juni 2024, mulai pukul 12.00 siang Waktu Arab Saudi (WAS).
Bus Shalawat disiapkan oleh Kementerian Agama untuk para jemaah haji Indonesia wara-wiri dari hotel ke Masjidil Haram.
Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Tips Bagi Jemaah Haji untuk Hindari Heatstroke
Bus ini beroperasi selama 24 jam sejak awal kedatangan jemaah di Makkah pada 22 Mei 2024, dan gratis.
Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman mengatakan penghentian sementara dilakukan karena bus shalawat akan ditarik pihak pengelola untuk difokuskan pada pelayanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Layanan bus Shalawat menjelang wukuf di Arafah itu akan berhenti sementara, itu mulai tanggal 4 Zulhijjah 1445 H atau 11 Juni 2024 jam 12 siang. Jadi setelah itu, istilahnya sudah memasuki masa tenang untuk persiapan wukuf di Arafah," kata Syarif Rahman melalui keterangan tertulis, Selasa (11/6/2024).
Syarif mengatakan bukan hanya bus shalawat saja yang ditarik oleh Naqabah (organda Saudi).
Bus yang digunakan jemaah dari berbagai negara juga ditarik untuk konsentrasi persiapan Armuzna.
Baca juga: Area di Muzdalifah Terbatas, Skema Murur Pertimbangkan Keamanan Jemaah Haji
Bus Shalawat akan kembali beroperasi setelah kegiatan di Armuzna selesai.
"Kembali beroperasi pada 15 Zulhijah atau 20 Juni 2024," katanya.
Dia mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat.
Jemaah juga diminta mempersiapkan fisik dan mental untuk puncak haji di Armuzna.
"Diharapkan dengan berhentinya layanan bus shalawat itu merupakan masa tenang. Jemaah fokus menyiapkan diri untuk pelaksanaan wukuf di Arafah. Lebih banyak istirahat, salat di akomodasi dan masjid-masjid dekat akomodasi," kata Syarif.
Jemaah yang ingin tetap ke Masjidil Haram bisa menggunakan taksi.
Meski begitu, Syarif mengatakan ongkos taksi menjelang pucak haji akan naik dari hari-hari biasa.
"Kami tidak menyarankan untuk memaksakan diri ke Masjidil Haram agar bisa siap untuk melaksanakan wukuf," ujarnya.