KJRI Sebut Arab Saudi Makin Ketat Periksa Orang Masuk Makkah, Wajib Punya Izin Berhaji
Konsul Jenderal Republik Indonesia Jeddah Yusron Ambary mengatakan saat ini otoritas Saudi sedang memperketat pemeriksaan terhadap jemaah di Makkah.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Pemeriksaan jemaah di Makkah semakin ketat menjelang puncak haji.
Otoritas Arab Saudi memastikan semua yang masuk Makkah memiliki tasreh/izin berhaji.
Konsul Jenderal Republik Indonesia Jeddah Yusron Ambary mengatakan saat ini otoritas Saudi sedang memperketat pemeriksaan terhadap jemaah yang berada di Makkah.
Hal ini disampaikan Yusron menanggapi maraknya pemberitaan atas penangkapan anggota DPR RI Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan di kawasan Tan'im, Makkah.
"Dua anggota DPR bukan ditangkap, melainkan menjalani pemeriksaan random yang dilakukan otoritas Saudi untuk memeriksa kelengkapan dokumen dan tasreh," jelas Yusron.
Menurutnya, setelah menjalani pemeriksaan singkat, kedua anggota DPR yang telah memiliki kelengkapan dokumen, dapat melanjutkan perjalanan ibadah haji.
"Setelah diperiksa, dokumennya lengkap, keduanya dapat melanjutkan perjalanan ibadah haji," ucap Yusron.
Baca juga: Jemaah Haji Tak Sabar Berangkat ke Arafah Untuk Wukuf, Haru dan Gembira Bercampur Jadi Satu
Sebelumnya, Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan sempat harus berurusan dengan polisi Arab Saudi.
Cerita dirinya ditangkap opolisi Arab Saudi itu disampaikan Arteria dalam rapat antara Timwas Haji DPR RI dan Kementerian Agama RI di Kawasan Jarwal, Makkah, Rabu (12/6/2024).
Arteria menuturkan ia bersama Ashabul Kahfi ditangkap oleh petugas keamanan Arab Saudi saat mereka hendak masuk Kota Makkah.
Peristiwa itu terjadi saat ia akan umrah dengan mengambil miqat di Tan'im.
Setelah salat di Masjid Aisyah, dia ditangkap.
Masjid Aisyah di Tan'im merupakan titik awal jemaah yang berada di Makkah untuk mengambil miqat atau memulai niat umrah.
Jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dari Masjid Aisyah ke Masjidil Haram.
Baca juga: Apa Saja yang Dilakukan Jemaah Haji saat Wukuf di Arafah?
Saat itulah ia dan Ashabul Kahfi ditangkap oleh polisi Arab Saudi.
Padahal mereka berdua adalah anggota DPR RI.
Bahkan Ashabul Kahfi merupakan Ketua Komisi VIII yang menjadi mitra Kementerian Agama.
"Enggak laku dokumen kita sebagai member of parliament," ujar Arteria.
Arteria dan Ashabul Kahfi sempat dimasukkan dalam ruangan sekitar lebih kurang 10 menit.
Untunglah kemudian setelah ada komunikasi lebih lanjut dengan berbagai pihak, keduanya akhirnya diizinkan keluar.
"Setelah dilakukan proses komunikasi dan koordinasi, akhirnya dibebaskan," cerita Arteria.
Ia mengakui jika penerapan aturan ketat dari Pemerintah Arab Saudi itu dilakukan tak pandang bulu.
Karena itu, Arteria berharap agar aturan ketat yang ia alami bersama rekannya sesama anggota DPR RI itu menjadi pelajaran bersama bagi seluruh warga bangsa.
"Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menerapkan aturan secara lebih ketat. Terutama terkait penggunaan visa haji. Ini harus benar-benar dipatuhi," ujar Arteria.
Puluhan WNI Dipulangkan karena Tak Kantongi Visa Haji
Pemerintah Arab Saudi memang tengah memperketat penjagaan terutama saat musim haji.
Hanya yang mengantongi visa resmi yang boleh masuk dan berhaji.
Tidak boleh ada jemaah yang masuk ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji tanpa mengantongi visa haji.
Aturan ini diberlakukan terhadap warga asing dari semua negara.
Bahkan, dari Indonesia, puluhan WNI sudah dipulangkan pemerintah Arab gara-gara tidak mengantongi visa haji resmi.
Pemeriksaan acak juga terus dilakukan di berbagai lokasi.
Tidak cuma dilakukan oleh polisi, petugas maktab juga memeriksa secara berkala jemaah yang masuk ke hotel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.